Suzuki Jimny 5-pintu Mulai Digoreng, Harga Bekasnya Lebih Mahal

6 Maret 2024 9:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Jimny 5-pintu ditampilkan perdana di IIMS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Jimny 5-pintu ditampilkan perdana di IIMS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Suzuki Jimny 5-pintu bak tak terbendung, peminatnya begitu tinggi di tengah suplai yang sangat terbatas. Sampai-sampai, sempat muncul isu permainan harga dari oknum tenaga penjual pabrikan.
ADVERTISEMENT
Terbaru, salah satu lapak di bursa mobil bekas daring memamerkan beragam unit Jimny 5-pintu dengan banderol di atas harga resmi setiap varian yang dirilis oleh Suzuki Indonesia yakni mencapai Rp 560 juta. Manajemen PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) angkat bicara soal ini.
"Kalau kami sudah sesuai dengan yang sudah pernah disampaikan waktu pameran kami tampilkan suggested price Rp 462 juta dan itu ditampilkan di backdrop booth," terang Dept. Head Strategic Planning PT SIS, Joshi Prasetya ditemui di Bogor, Jawa Barat (5/3/2024).
Sebagai pengingat, harga Jimny 5-pintu mulai dari Rp 462 juta hingga yang termahal Rp 478,6 juta on the road (OTR) Jakarta. Berikut detailnya.
Jimny Adventure Experience di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Suggested price kami memang pakai harga normal, diler itu sudah mengikuti. Tapi mungkin kalau dari marketplace kita tidak tahu itu dari tangan ke berapa," imbuh Joshi.
ADVERTISEMENT
"Apakah memang ada orang yang beli sudah pegang lalu dijual lagi, itu kan suatu hal yang sebelumnya sudah terjadi, mekanisme pasar yang tidak bisa kita hindari. Tapi itu semua kita kembalikan ke calon konsumen mau pilihannya yang mana," tandasnya.
Sementara itu, pihaknya terus berupaya untuk menjaga suplai unit-unit Jimny 5-pintu yang didatangkan utuh dari luar alias CBU tetap lancar. Membludaknya pemesanan, membuat Jimny 5-pintu tak bisa lepas dari namanya inden.
"Kalau secara proses memang kan untuk kendaraan CBU itu membutuhkan waktu sekitar normaly tiga bulanan. Kalau beli pas setelah launching kemarin dapatnya sekitar bulan Mei atau Juni," papar Joshi.
Adapun, menurut General Manager Strategic Planning Department PT SIS Ei Mochizuki, masalah inden Jimny 5-pintu sebenarnya tidak sederhana. Lama waktu tunggu, diakuinya tergantung dari setiap tipe unit yang dipesan.
ADVERTISEMENT
"Soal inden sebenarnya tergantung dari pemilihan warna atau varian dengan transmisi apa matik atau manual itu berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menyebut berapa lama indennya secara rata, ada yang lebih cepat ada yang lebih lama," timpal Mochizuki ditempat yang sama.
***