Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Tampilan samping Raider J Crossoever Foto: dok. Motosaigon](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1582280096/ef1qduvofes35kpjw9oz.jpg)
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Artikel ini kami ralat karena ada kesalahan informasi menyoal mesin Suzuki Raider J Crossover.
ADVERTISEMENT
Melansir MotoSaigon, DNA motor petualang benar-benar dituangkan pada model ini. Sementara untuk bentuk tubuhnya Suzuki coba mempertahankan desain khas kompak pada Raider J atau di Indonesia akrab disebut Suzuki Satria.
Pertama kita bahas dari depan, jika diamati teliti model headlight-nya masih menggunakan model terdahulu. Iya bentuknya minimalis namun kini diberi cover tambahan.
Spakbor depan juga diubah desainnya, jadi mirip motor trail. velgnya menggunakan model jari-jari, yang memang lebih rigid dipakai di medan semi offroad ketimbang pelek berpalang. Suspensi depannya juga direvisi sedikit lebih panjang, dan bannya diganti menggunakan ban dual purpose.
ADVERTISEMENT
Namun sayang nya untuk bagian belakang, Suzuki terbilang setengah-setengah. Desain motor bebeknya masih dipertahankan alias sama persis. Soal ini memang kembali lagi sesuai selera.
Menyoal jantung mekanisnya, Suzuki Raider J Crossover mengemas mesin berkubikasi 115 cc yang mampu hasilkan tenaga maksimal 9,25 daya kuda (dk).
Jika diperhatikan lebih teliti, layout mesinnya yang 'tidur' itu mirip-mirip dengan kepunyaan Suzuki Smash Fi 115 yang dijual di Indonesia. Nah, mesin tersebut rupanya juga punya persamaan dengan model Satria F115 Young Star yang pernah mendebut pada 2015 lalu. Sayangnya, nafas Young Star hanya bertahan satu tahun saja di Tanah Air.
Belum diketahui pasti, apakah model ini akan dijual untuk pasar otomotif Indonesia. Jika memang model ini masuk nantinya, setidaknya bisa menstimulasi pasar. Sebab, pangsa pasar dari motor bebek terus tergerus hingga kurang dari 10 persen dari total penjualan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, Anda setuju model ini meluncur ke Indonesia?