Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Di awal milenium ketiga, segmen motor ayago tengah naik daun di Indonesia. Jika menyinggung kuda besi ini, model Suzuki RK Cool boleh dibilang punya pamor yang cukup besar saat itu. Tubuhnya yang kompak menawarkan sensasi mengasyikkan ketika 'mengebulkan' jalanan.
ADVERTISEMENT
Nah, uniknya motor-motor lawas kini terkatrol banderolnya. Tak hanya jadi jembatan nostalgia, motor lawas pun kini banyak diburu oleh para kolektor atau loyalisnya.
Ronandha Luth Sandhyka jadi salah satu pemilik Suzuki RK Cool. Dirinya yang gemar mengoleksi motor 2 tak menyebut motor tersebut memang punya keunikan dibandingkan motor 2-tak lainnya.
"Dari kecil memang sudah suka motor 2-Tak. Dulu punya Satria Hiu, Lumba-Lumba dan Yamaha FIZR. Dan kemarin punya dua RK Cool 2 unit, sudah laku satu, dan yang ini juga mau saya jual," kata Nandha panggilan karibnya saat berbincang dengan kumparan, Selasa (25/2).
Suzuki RK Cool lansiran 2002 kepunyaan Nandha ini masuk di generasi awal sebelum Suzuki Indonesia memutuskan napasnya pada 2004. Berstatus CBU dari Thailand, motor ini diproyeksikan untuk mengganggu eksistensi dari Yamaha FIZR saat itu.
ADVERTISEMENT
Karena dapat unit tangan kedua, Nandha merasa perlu melakukan restorasi. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengganti satu set body original, kemudian headlamp, speedometer, kabel body, sampai saluran buang gas atau knalpot.
"Dealer resmi Suzuki masih sediakan beberapa part, memang enggak lengkap sih. Beberapa part juga bisa swap seperti kabel speedometer pakai punya Suzuki Smash. Tapi saya akalin beli di online, soalnya di Thailand memang masih banyak yang jual," paparnya.
Menyoal dapur pacu, Suzuki RK Cool mengemas mesin 110cc, 2-tak, berpendingin udara dengan layout mesin yang diposisikan secara tegak. Nah, komposisi pada jantung mekanisnya seperti bore x stroke: 52,5 x 50,5 mm, karburator besutan Mikuni (VM 17X1), hingga beratnya yang hanya 93 kg membuat motor ini terkenal akan tarikan buasnya.
ADVERTISEMENT
Mesin tersebut disalurkan lewat transmisi 5-percepatan. Nah, buat mengimbangi tenaganya, roda depan dan belakang pun disematkan piringan cakram.
Delapan bulan merawat, Nandha memutuskan untuk menjual motor kesayangan itu. Dirinya mengatakan ingin naik kelas ke motor 2 tak yang lebih besar.
"Buka harga Rp 10 juta, bisa nego lah di Rp 8,5 juta. Kemarin sudah tanya biaya mutasi dari Kediri, Jawa Timur ke Jakarta sekitar Rp 3,4- Rp 3,6 juta," tuturnya.
Jika Anda tertarik, bisa menghubungi Nandha di nomor telepon 0857-5577-1443.
Detail restorasi:
ADVERTISEMENT