Suzuki Smash 2005 Masih Layak Dibeli di 2020?

21 September 2020 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
ADVERTISEMENT
Suzuki Smash jadi salah satu model motor bebek yang eksis di era 2000-an. Pamornya mulai tenggelam setelah motor matik Yamaha Mio mendapat respons positif di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Diluncurkan pertama kali pada 2003, Smash jadi senjata Suzuki untuk melawan motor motor-motor bebek Cina dengan banderol terjangkau. Kala itu, motor ini juga jadi alternatif selain Yamaha Vega dan Honda Supra.
Tampilan samping Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Nah baru sekitar 2005 Suzuki melakukan facelift pada Smash dengan mengganti livery atau striping serta desain knalpot yang lebih sporty. Velgnya pun dibuat beda dari yang lain, dia sudah menggunakan velg berpalang di mana kompetitornya masih menggunakan velg jari-jari.
Untuk varian ini, Suzuki menyebut Smash dengan embel-embel 'SR' yang punya kepanjangan Street Runner dan menjadikan dia motor bebek entry level yang punya tampilan sporty.
Tampilan belakang Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Lantas, apakah Suzuki Smash 2005 masih layak digunakan di 2020 ini? Mengingat motor bebek sekarang bekas punya banderol yang cukup terjangkau. Harga jual dari Suzuki Smash sendiri di laman jual beli online dilepas dengan harga pasaran Rp 3 juta
ADVERTISEMENT
Jawabannya adalah masih, mengapa? Musababnya hingga sekarang PT Suzuki Indomobil Sales masih menyediakan suku cadang hingga menerima servis di bengkel resmi.
Salah satu penjual motor bekas dengan kondisi seperti baru, Ari Soeta punya satu unit Suzuki Smash lansiran 2005 yang jarak tempuhnya belum menyentuh 4.500 km. Dia mengatakan, salah satu keunggulan dari Smash adalah efisiensi BBM-nya.
"Selain terkenal sama iritnya, menurut saya dia paling sporty dibanding motor bebek yang lain saat masa-nya," kata Arie saat dihubungi kumparan, Minggu (20/9).
Tampilan headlamp Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Saat motor bebek masih eksis, pabrikan lebih fokus membuat motor bebek yang irit dan tahan banting. Bisa dikatakan model atau tampilan jadi nomor 3. Nah, Suzuki lewat Smash coba ambil celah di situ dengan melakukan penyegaran tampilan.
ADVERTISEMENT
"Iya sporty-nya dimainkan di stripping dan penggunaan velg racing warna hitam. Zaman itu velg racing hitam keren banget. Sebenarnya itu model lama, tapi jadi siasat Suzuki buat ambil celah yang enggak dimiliki sama Vega dan Supra," paparnya.

Spesifikasi mesin

Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Oke, bicara dapur pacu, dia menggendong mesin 109,1 cc, 4-tak, satu silinder, SOHC, dengan pendingin udara dan pengabut karburator.
Di atas kertas, mesin tersebut mampu hasilkan tenaga maksimal 7,7 daya kuda pada 7.000 rpm dan torsi 7,9 Nm pada 5.500 rpm
Sementara Honda Supra masih mengandalkan mesin OHC berkubikasi 100 cc dengan tenaga maksimal 7,1 dk dan torsi 7,2 Nm. Pesaing terberatnya adalah Yamaha Vega yang sama-sama mengusung mesin SOHC 109,1 cc dengan tenaga maksimal 8 daya kuda dan torsi 9 Nm.
ADVERTISEMENT

Bisa jadi koleksi dan nostalgia

Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, banderol bekas Suzuki Smash lansiran 2005 dijual dengan harga Rp 3 jutaan. Tapi jika Anda tertarik dengan kondisi yang masih 'perawan' tak ada salahnya melirik kepunyaan Ari Soeta.
"Saya lepas Rp 11 juta, kondisi mulus tanpa restorasi. Bodinya masih original sampai bannya pun belum diganti dari beli baru," ungkapnya.
Panel instrumen Suzuki Smash 2005. Foto: Ari Soeta/ACB BDO
Nah, selain jadi koleksi dan nostalgia Ari juga menyebutkan untuk penggunaan mobilitas sehari-hari Suzuki Smash masih sangat bisa diandalkan.
Bagaimana, apakah menurutmu Suzuki Smash masih layak dibeli dan digunakan di 2020 ini?
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)