Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy buka-bukaan soal rencana produksi mobil hybrid secara lokal. Menurutnya, untuk mencapai tahap itu butuh beberapa langkah.
ADVERTISEMENT
Pertama adalah pengenalan teknologinya atau introduction, kemudian ekspansi dalam arti memperkenalkan teknologi tersebut secara luas kepada masyarakat. Hingga pada akhirnya, siap untuk di produksi atau dijual hingga pasarnya matang (maturasi).
"Setelah itu baru ke arah, kalau ekspansi kita akan produksi secara massal. Kalau hybrid sudah selesai kita kenalkan, tunggu saatnya memproduksi secara massal dengan ekspansi. Termasuk produksi secara lokal," buka Billy ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).
Lanjut Billy, mengenai produksi mobil hybrid Honda di Indonesia, diakuinya harus memenuhi beberapa syarat. Misalnya, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit.
"Ekspansi itu perlu investasi besar karena dengan volume (model hybrid yang dibuat) besar. Tentunya dengan kuantitas yang volume maker modelnya," imbuhnya.
Mengenai calon model hybrid yang akan dibuat di dalam negeri, Billy masih enggan membeberkannya. Ia bilang, penentuan model bergantung dari banyak faktor.
ADVERTISEMENT
"Belum bisa bicara, bisa ditebak sendiri lah ya. Saya bilang kalau ekspansi itu pasti harus volume maker, kalau ekspansi, ya. Soalnya kan mempertimbangkan depresiasi, kalau tidak volume maker harganya nanti tidak bersaing. Tidak mencapai skala ekonomi," jelasnya.
Adapun, saat ini HPM telah memasarkan dua model hibrida mereka yakni Honda CR-V RS e:HEV dengan harga Rp 814,4 juta dan Honda Accord RS e:HEV Rp 959,9 juta on the road (OTR) Jakarta.
***
Live Update