Tak Boleh Derek Mobil Hybrid Ketika Mogok, Mitos atau Fakta?

19 Mei 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Yaris Cross Hybrid.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil hybrid yang tidak bisa berjalan karena masalah atau sedang mogok ternyata tidak boleh ditangani dengan cara derek. Sebab, bila penanganannya tidak tepat akan merusak komponen hibridanya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Timur, Suratman menyarankan kepada pemilik mobil hybrid agar memperhatikan sumbu roda yang menjadi sumber penggerak.
"Begini, derek mobil hybrid tidak boleh sembarangan. Umumnya mobil hybrid memiliki fitur regenerative braking sebagai salah satu metode pengecasan daya listrik ke baterai," buka Suratman ditemui di Bekasi belum lama ini.
Fitur regenerative braking memanfaatkan gaya putaran roda untuk menghasilkan energi yang kemudian oleh generator disimpan ke dalam baterai.
Komponen baterai all new Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Dok. Istimewa
"Kalau itu berputar, meski sistem mobil tidak menyala, akan tetap mengisi daya listrik ke baterai. Kalau sistem pada mobil sedang mati akibat mogok atau sebagainya artinya tidak ada perlindungan dari arus yang masuk tersebut," imbuh Suratman.
Bila hal tersebut dibiarkan, Suratman bilang arus listrik yang terus masuk ke baterai dikhawatirkan dapat terjadinya korslet. Lebih-lebih, dapat menyebabkan atau memicu terjadinya kebakaran pada sistem hybrid mobil.
ADVERTISEMENT
"Makanya, dilihat dulu. Bukan tidak boleh, kalau mobil hybrid penggerak depan, maka roda depannya yang diangkat. Begitu sebaliknya, kemudian kalau dia AWD (penggerak semua roda) ya wajib digendong (towing)," pungkasnya.
***