Tampil Beda, Kawasaki W175 Bergaya Cafe Racer

26 April 2018 15:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
W175 Cafe Racer (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
W175 Cafe Racer (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Kawasaki W175 hadir di Indonesia tidak hanya 'membuka jalur' bagi segmen motor bergaya jaman dulu (jadul) untuk bersaing, tapi juga memacu kreativitas para modifikator untuk berkreasi dengan motor ini.
ADVERTISEMENT
Maklum saja, sejak diperkenalkan Desember 2017 lalu, pihak PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) seperti membuat ajakan tidak langsung untuk mengubah tampilan motor ini. Di acara yang bertajuk Kawasaki Bike Week itu bukan hanya Kawasaki W175 standar yang dihadirkan, Kawasaki W175 berkonsep cafe racer juga ditampilkan bersama satu unit lain yang didandani ala tracker.
Empat bulan berjalan Kawasaki W175 menunjukkan kecemerlangannya. Berdasar data wholesales (distribusi dari pabrik ke distributor) dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sampai bulan Maret 2018 angka distribusi motor ini sudah mencapai 5.500 unit.
"Biasa orang beli, pakai tiga sampai empat bulan langsung modifikasi," terang Supervisor Marketing Division PT KMI, Sucipto Wiyono saat bertemu kumparanOTO di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018.
W175 Cafe Racer (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
W175 Cafe Racer (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Ya, Kawasaki memang tidak mau ketinggalan meramaikan salah satu pameran otomotif paling besar di Indonesia ini. Di ajang ini mereka masih ingin menularkan 'semangat' modifikasi dengan memaerkan juga W175 cafe racer yang sama seperti yang mereka tampilkan dulu.
ADVERTISEMENT
Karena penasaran dengan modelnya yang sangat cocok ini kami pun coba mencari tahu tentang motor yang dimodifikasi oleh Katros Garage ini.
Ubahan
Melihat sekilas, tema cafe racer memang langsung terasa pada motor ini. Jok memanjang yang ditutup bagian belakangnya, dikombinasikan dengan setang bengkok yang posisinya lebih rendah sehingga mendorong riding position yang lebih membungkuk.
"Kebanyakan part-nya pakai TDR, sisanya sebagian dibuat sendiri sama Katros," terang Cipto.
Memang komponen TDR ada cukup banyak pada motor ini, mulai dari setang dengan model clip on, rantai sampai dengan stabilizer (steering damper) menggunakan merek ini.
Sedangkan beberapa bagian yang dibuat sendiri oleh Katros antara lain cover headlamp alias fairing, cover jok buntut (yang membuat motor ciri cafe racer motor ini), spakbor depan dan belakang, skidplate serta knalpot.
ADVERTISEMENT
"Minor change sih, tapi ditambahain fairing itu yang jadi unik," terang Atenx alias Andi Akbar founder sekaligus pemilik Katros Garage saat dihubungi kumparanOTO di kesempatan terpisah.
Untuk sasis, tangki dan suspensi depan tidak ada ubahan sama sekali, pun demikian dengan rem depan cakram dan rem belakang tromol.
Untuk detail modifikasi dapat dilihat di bawah ini:
Velg: DFT 2,50-18 inci Ban depan dan belakang: Fuckstone 4,00-18 Jari-jari velg: TDR emas Suspensi belakang: YSS Z hitam Headlight : LED 5,75 inci Lampu belakang: LED aftermarket Lampu sein: LED aftermarket Speedometer: Koso TNT Setang: TDR clip on Steering damper : TDR Spion: B-Rock bar end Handgrip : Biltwell Thruster Jok: Kulit sintetis, Katros Cover headlight: Katros Cover jok buntut: Katros Spakbor depan dan belakang: Katros Knalpot: Katros full system custom Skidplate: Katros kit
ADVERTISEMENT
Waktu dan harga
Untuk merombak motor ini dengan dandanan cafe racer, Atenx memerlukan waktu sekitar dua bulan berdasar ceritanya. Sedangkan untuk harga dia enggan mengumbar detailnya tapi yang bisa dia katakan nominalnya mencapai puluhan juta.
"Kalo buat display Kawasaki itu sampai dua digit," tambah dia.