Tanda-tanda Suspensi Motor Perlu Diservis

19 Juli 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan suspensi dan pengereman Honda CBR250RR SP. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan suspensi dan pengereman Honda CBR250RR SP. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berfungsi untuk meredam guncangan saat melewati permukaan jalan yang tidak rata serta memberikan kenyamanan ketika berkendara, sepeda motor tentunya telah dilengkapi dengan suspensi pada roda depan dan belakangnya.
ADVERTISEMENT
Meski kerap dianggap bebas perawatan, nyatanya suspensi sepeda motor juga butuh dilakukan perawatan rutin pada periode tertentu. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk servis suspensi sepeda motor?
Mekanik Honda Catur Anugerah Mandiri Bekasi, Nurhansyah menyebut bahwa suspensi depan dan belakang sepeda motor memiliki acuan perawatannya tersendiri.
“Misalnya untuk penggantian oli shock breaker atau fork depan, itu maksimal 30 ribu kilometer sudah wajib diganti. Berlaku untuk semua jenis motor baik motor sport, matik, atau bebek,” terangnya kepada kumparan belum lama ini.
Honda ADV 160 resmi meluncur untuk pasar Indonesia (1/7). Foto: dok. Astra Honda Motor
Sementara untuk suspensi belakang, Nurhansyah melanjutkan, penggantian sebaiknya dilakukan pada maksimal kilometer 50 ribu. Berbeda dengan suspensi depan, penggantian suspensi belakang dilakukan langsung mengganti satu unit shock breaker-nya.
Adapun, ciri atau tanda suspensi pada sepeda motor yang sudah waktunya untuk diservis atau diganti terdapat beberapa gejala yang dapat dilihat atau dirasakan.
ADVERTISEMENT
“Pertama itu lembek rasa suspensinya, kedua kalau ada jalan berlubang atau gundukan suspensi terasa mentok, kemudian begitu naik motor atau ada beban suspensinya itu langsung ambles. Kalau yang belakang itu cirinya motor terasa ‘ngebuang’ tiap kali menikung atau berbelok,” pungkas Nurhansyah.
Lebih lanjut, tanda dan gejala lainnya adalah adanya rembes atau kebocoran oli pada area suspensi depan. Salah satu penyebabnya adalah kinerja seal pada suspensi depan yang tidak lagi optimal.
Gejala suspensi depan yang bocor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Suspensi depan itu ada seal-nya, kadang belum sampai 30 ribu kilometer sudah ditemui kebocoran lalu as-nya juga sudah kemakan, karena karet seal-nya yang sudah keras. Jadi efeknya ke as-nya,” jelas Nurhansyah.
Untuk itu, agar suspensi motor tetap performanya tetap terjaga dan memiliki usia pakai yang lama, Nurhansyah mengimbau kepada pemilik motor untuk melakukan perawatan rutin pada suspensi motornya.
ADVERTISEMENT
“Perawatannya tidak susah, cukup dibersihkan saja jika area suspensi kotor karena debu atau kotoran lainnya. Karena kalau kotoran terlalu lama menempel itu bisa memperpendek umur seal dan menggores dinding atau batang as-nya,” paparnya.
***