Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Tantangan Penerapan Sepeda Motor Listrik di Indonesia
18 Maret 2017 9:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik menjadi solusi mobilitas di masa depan. Menurut Dewan Energi Nasional (DEN), akan ada 2.200 unit mobil listrik dan 8 juta unit sepeda motor listrik di Indonesia pada 2025.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman mengatakan, kehadiran sepeda motor listrik di Indonesia bisa dalam waktu dekat atau justru masih cukup lama.
Saat ditemui seusai peluncuran Honda Rebel 500 di Hard Rock Cafe, Jakarta, Jumat (17/3) malam, menurutnya ada tiga isu yang membuat implementasi kendaraan listrik tersendat; teknologi yang masih sangat mahal, jarak tempuh, serta sistem pengisian baterai.
"Tapi saya yakin ke depan teknologi itu akan bisa ditemukan dan suatu saat harga sepeda motor listrik itu akan menjadi cukup kompetitif," katanya.
Loman, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengamini bahwa mereka tengah membicara isu motor listrik tersebut dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Motor listrik itu tidak ada suara. Kalau bareng-bareng di jalan itu bagaimana. Kemudian kalau naik motor listrik itu perlu pakai helm, membawa SIM. Nah, SIM-nya itu juga lagi dibicarakan," imbuhnya.
Sejauh ini, AISI dan pemerintah masih dalam tahap perumusan regulasi tersebut. Di samping itu, pelaku industri juga meminta pemerintah untuk memberikan insentif.
Loman memperkirakan sepeda motor listrik bakal menjadi tren dalam lima tahun ke depan. "Mungkin (juga) di atas 5 tahunan. Karena sangat tergantung dengan teknologi," ucapnya.
Sementara itu, AHM sendiri sudah melakukan pengujian sepeda motor listrik di Indonesia. Pada pertengahan tahun lalu, mereka menyodorkan dua unit Honda EV Neo untuk dites oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT