Target Ekspor Mobil Buatan Indonesia 2025, Setahun 1 Juta Unit

16 Maret 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Honda Prospect Motor melepas sejumlah unit ekspor All New BR-V ke sejumlah negara di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (16/3/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Honda Prospect Motor melepas sejumlah unit ekspor All New BR-V ke sejumlah negara di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (16/3/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekspor mobil diharapkan mencapai 1 juta unit per tahun pada 2025. Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam peresmian ekspor perdana all new Honda BR-V di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (16/3).
ADVERTISEMENT
Saat ini, kinerja ekspor pada Januari 2022 mencapai 24.000 kendaraan CBU dengan nilai Rp 4,7 triliun. Sementara untuk ekspor secara CKD ada 6.000 set setara Rp 0,137 triliun dan Rp 2,68 triliun dari ekspor komponen yang mencapai 6 juta.
Produk otomotif Indonesia telah dipasarkan ke 80 negara. Sebanyak 294 ribu unit kendaraan dengan nilai Rp 52,9 triliun dipasarkan pada tahun 2021. Sementara kontribusi ekspor CKD dan komponen masing-masing menyumbang Rp 1,31 triliun serta Rp 29,13 triliun
“Kami memohon dukungan dan kerja sama dari Honda agar bisa kita mencapai angka 1 juta ekspor unit pada tahun 2025 yang akan datang,” imbuhnya.
Industri otomotif Indonesia, kata Agus, ditopang oleh sekitar 21 perusahaan dengan kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun. Industri ini juga menyerap 1,6 juta tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Agus mengatakan, kucuran investasi ke sektor otomotif mengalami pertumbuhan menjadi Rp 22,5 triliun atau naik 220 persen dibanding tahun 2020.
“Saya mencatat Honda Grup berkomitmen untuk menambah investasi secara bertahap sampai 2024 sebesar Rp 5,2 triliun,” katanya.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mendukung target pemerintah untuk mencapai 1 juta unit ekspor kendaraan.
“Tentunya mendukung target tersebut dengan membuat produk dengan kualitas dan daya tarik yang bagus serta post competitiveness yang tinggi sehingga produk kita diminati banyak di negara lain. Otomotif kalau baik produknya, kompetitif harganya, pasti mereka akan mencari terus,” tutur Billy.