Tarif Cat Duco Kramat Raya, Mulai Rp 150 Ribu Bikin Baret Mobil Minggat

9 November 2022 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bengkel cat mobil pinggir jalan milik Rohman. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bengkel cat mobil pinggir jalan milik Rohman. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Jasa cat duco pinggir Jalan Kramat Raya jadi pilihan masyarakat Jakarta untuk memperbaiki mobil. Harganya yang murah dan bisa dinego dengan waktu perbaikan yang kilat jadi salah satu alasannya.
ADVERTISEMENT
Teknik perbaikannya hampir sama dengan ketok magic. Bedanya, mobil diletakkan di tempat terbuka dan proses pengerjaannya bisa dilihat oleh pemilik mobil.
Tarif yang ditentukan oleh penjaja jasa ini tergantung tingkat kerusakan yang dialami mobil. Perbaikan yang paling murah adalah baret ringan dengan rentang harga Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Itu bisa dinego sesuai dengan kesepakatan aja. Soalnya, kita juga harus lihat kerusakannya dulu enggak bisa ngegetok harga sekian. Penyok ringan sampai sedang itu 650 ribu paling maksimal. Kalau sudah berat bisa di atas itu. Semuanya sudah sama cat,” kata salah satu penjaja jasa cat duco pinggir jalan Kramat Raya, Rohman saat ditemui kumparan, Selasa (8/11).
Pengampelasan dempul sebelum dilakukan pengecatan. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Perbaikannya sendiri membutuhkan waktu satu jam untuk baret ringan. Kalau sudah penyok berat, waktu yang dibutuhkan bisa seharian.
ADVERTISEMENT
Pria yang sudah membuka usaha cat duco sejak tahun 1986 ini pun membagikan cara kerjanya saat melakukan perbaikan di pinggir jalan. Pertama, mobil yang akan dilakukan perbaikan dipinggirkan dulu. Lalu, kerusakan di cek apakah baret biasa atau penyok.
“Jadi, perbaikannya itu kalau baret diampelas lalu didempul. Tujuannya biar permukannya halus dan kembali ke awalnya. Kalau main dicat aja enggak didempul, hasilnya akan kelihatan beda karena permukannya kan enggak sama,” imbuhnya.
“Kalau penyok, itu kita harus lihat panelnya dulu apakah bisa diketok atau enggak. Kalau sudah kena struktur dalamnya, enggak bisa pakai cara ketok harus dibawa ke tukang las. Itu harganya akan jauh lebih mahal,” sambungnya.
Bahan cat duco pinggir jalan di Jalan Kramat Raya. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Untuk ketok, semakin sedikit penggunaan dempul, hasilnya akan bagus. Setelah didempul dan diampelas kembali, cat baru bisa disemprotkan di permukaan.
ADVERTISEMENT
“Kalau cat udah disemprot itu enggak boleh kena hujan. Kalau kena, harus diulang lagi. Nunggu kering lalu diampelas dan dicat ulang. Setelah kering, baru dikasih pernis,” katanya.
Proses pengecatan mobil di cat pinggir jalan di Kramat Raya. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Rohman pun bercerita bahwa dirinya pernah menangani kerusakan penyok berat yang dialami oleh mobil Fortuner. Butuh waktu seharian hingga mobil kondisinya kembali seperti semula.
“Waktu itu penyok dari bagian pintu ke dashboard sampai kelihatan interiornya. Itu harganya Rp 2,75 juta kita kerjakan hari itu selesai. Kuncinya fokus karena kita kan enggak nerima order kalau lagi ngerjain barang,” pungkasnya.