Teknik Berkendara Pengaruhi Jarak Tempuh Mobil Listrik

11 Februari 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive MG HS i-Smart dan mobil listrik MG ZS EV Jakarta-Surabaya via tol Trans Jawa 12-14 September 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Test drive MG HS i-Smart dan mobil listrik MG ZS EV Jakarta-Surabaya via tol Trans Jawa 12-14 September 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang menggunakan mobil listrik tentunya jadi tantangan tersendiri. Mulai dari kapasitas baterai dan jarak tempuh yang bisa dicapai hingga ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) jadi alasannya.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI) Arwani Hidayat mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai saat perjalanan dengan kendaraan ramah lingkungan ini.
“Pertama, rencanakan rute perjalanan terlebih dahulu. Tidak seperti mobil biasa, kita harus pikirkan rencana perjalanan yang mencakup kapasitas baterai dengan di mana kita bisa ngecas itu diperhitungkan,” ungkapnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Pengecasan mobil listrik Wuling Air ev di SPKLU Puspiptek, Serpong. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Selain mengamankan tempat mengisi daya, pemilik juga dapat mengetahui kontur jalan yang akan dilalui seperti apa sehingga bisa mengadopsi gaya berkendara yang tepat.
“Idealnya, mengendarai kendaraan listrik yang mampu menghemat baterai ini dilakukan dengan cara mengaktifkan mode eco pada kendaraan. Itu di indikator akan kelihatan," katanya.
Hyundai Kona EV di acara Touring Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Jakarta Bali 2022 Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Ia mencontohkan dengan Hyundai Kona EV yang dimilikinya. Pada mode eco, mobil tersebut bisa menempuh jarak hingga 330 kilometer dalam kondisi baterai penuh. Sementara, jarak tersebut akan berkurang 10 kilometer pada mode normal dan 20 hingga 30 kilometer di mode sport.
ADVERTISEMENT
“Itu disebabkan karena perbedaan pelepasan daya pada tiga mode tersebut. Mode eco akan menggunakan daya sangat efisien sehingga akan menghemat baterai,” tuturnya.
Pandangan penumpang depan Wuling Air ev. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Setelah mengaktifkan eco mode, gaya berkendara jadi yang perlu diperhatikan. Kata Arwani, sering menginjak pedal gas dan rem dalam-dalam bisa membuat baterai menjadi boros.
“Konstan saja gas dan remnya dan perlahan-lahan. Pertahankan juga mobil di kecepatan yang stabil. Umumnya mobil listrik yang digeber kecepatan tinggi, efisiennya itu di kisaran 90 km/jam sampai 120 km/jam,” ujarnya
“Itu untuk model Hyundai hingga Lexus. Kalau model Wuling kita belum bisa bicara tetapi kisaran 60 km/jam sampai 70 km/jam kemungkinan,” sambungnya.
Terpenting, mobil juga perlu dalam kondisi prima. Tekanan angin ban bisa di cek apakah sudah sesuai standar pabrikan atau belum dan bawa beban yang tidak berlebihan. Bobot mobil yang berat bisa menguras energi baterai lebih cepat.
ADVERTISEMENT