Teknik Deselerasi Mobil Manual, Injak Rem atau Kopling Dulu?

31 Mei 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada 2 teknik deselerasi mobil manual yang kerap dilakukan pengemudi. Injak kopling dulu baru rem, atau ada juga yang injak rem dulu baru kopling.
ADVERTISEMENT
Cara yang disebutkan pertama dilakukan agar mobil meluncur dulu tanpa engine brake. Baru ditambah tekanan rem agar laju mobil berangsur-angsur berkurang hingga berhenti.
Sementara teknik kedua umumnya diterapkan supaya mobil dengan cepat berkurang lajunya. Lalu untuk mencegah mesin mati ketika mobil mendekati berhenti baru injak kopling.
Namun dari kacamata safety driving, cara mana yang sebaiknya diterapkan?
Menyoal ini instruktur keselamatan berkendara yang juga founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan teknik kedua yang paling dianjurkan. Sebab pengemudi yang menerapkannya dinilai telah memahami kerja rem sesungguhnya.
"Karena di mana-mana rem itu fungsinya untuk memperlambat, bukan menghentikan kendaraan, jadi yang benar kaki kanan lepas dari gas kemudian injak rem, tambahkan kopling sebelum berhenti," katanya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan lebih dulu injak rem, pengemudi bisa memprediksi lebih presisi area berhenti. Sebab dengan cara itu laju kendaraan dapat dikendalikan sampai benar-benar menuju tempat berhenti. Apalagi ditambah engine brake, sehingga kerja rem tak begitu berat.
"Kebanyakan salah kaprah, injak kopling dulu dan membiarkan mobil melaju bebas. Itu kan gelosor tanpa kendali lajunya, sehingga lebih berbahaya, makanya sekali lagi untuk deselerasi injak rem terlebih dahulu," imbuhnya.
Model pedal pada Toyota Kijang generasi kedua Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Hanya saja teknik deselerasi injak kopling dulu bukannya diharamkan. Cara tersebut diterapkan dalam kondisi macet stop and go yang kecepatannya sekitar 5-10 km/jam.
Caranya setelah injak kopling langsung cepat disertai injakan ke rem agar mobil tak langsung meluncur bebas. Khawatir jika injak rem dulu, pengurangan kecepatannya akan lebih cepat dan membuat mobil tersendat-sendat. Atau biar lebih mudah injak keduanya.
ADVERTISEMENT

Deselerasi mobil manual di turunan

Tapi ingat, saat berada di jalan menurun hindari menginjak pedal rem terus menerus. Sebab gesekan antara kampas rem dengan cakram atau tromol bisa mengakibatkan panas. Nah panas ini ujung-ujungnya membuat kerja rem berkurang.
Guna mengakali itu kurangi tekanan menginjak rem dan terapkan engine brake. Bila turunannya curam, gunakan gigi rendah dan biarkan jantung mekanis meraung pada putaran mesin tinggi.
Ilustrasi jalan menurun. Foto: www.tacomadodge.com
"Idealnya bertahap (ganti gigi sampai paling terendah) sesuai turunannya. Namun lebih baik turunkan gigi dulu sebelum masuk turunan agar lajunya tertahan," pungkasnya.