Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain Thailand, kompetisi yang digelar sampai 24 Mei ini juga melibatkan 30 peserta lainnya dari beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Bangladesh, India, Vietnam, Kamboja, Taiwan, hingga Korea Selatan.
Ada dua kategori kelas yang diikuti oleh teknisi Tanah Air yakni kategori commuter dan big bike. Target Indonesia mantap untuk mempertahankan posisi gelar juara yang sudah direngkuh sejak tahun 2018 silam.
Makanya, Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM) Winaryanto menyebut, berbagai persiapan telah dilakukan secara matang sejak bulan November tahun lalu, guna meraih hasil yang maksimal.
“Pertama persiapan secara teknikal yang dilakukan AHM dan main dealer, kita memberikan gambaran bahwa yang dikonteskan itu berbeda dengan kontes yang kita lakukan secara lokal,” buka Winaryanto ketika ditemui di Bangkok, Thailand malam.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh sederhana yakni soal perbedaan durasi penyelesaian masalah pada motor, ia menjelaskan biasanya pada kompetisi lokal hanya diberikan waktu 45 menit. Berbeda dengan di Thailand yang disediakan waktu 110 menit.
Selain persiapan fisik, pelatihan mental juga perlu dilakukan kepada para teknisi dengan memantau kondisi psikologis untuk mengetahui sisi kelemahan dan kekurangan ketika sedang berkompetisi agar dapat diberi masukan.
Thailand dan Vietnam jadi rival terberat
Winaryanto menambahkan, rivalitas dengan peserta kompetitor lain mirip-mirip dengan ajang olahraga negara Asia Tenggara lainnya. Diakuinya, Thailand dan Vietnam merupakan lawan tangguh Indonesia.
“Hampir mirip seperti sepak bola, Thailand dan Vietnam adalah musuh tradisional kita. Karena secara sumber daya manusia sebenarnya hampir mirip, pun dengan penjualan motor mereka,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Jenis motor tertentu, jaringan ritel penjualan dan perawatan berkala, serta banyak motor yang terjual berpengaruh dengan kualitas SDM negara tersebut. “Semakin banyak SDM yang ada di jaringan, maka SDM yang berkualitas juga semakin banyak dan kompetitif,” tutur Winaryanto.
***