Tesla Hentikan Penjualan Mobil Listrik Impor di China, Efek Tarif Trump

14 April 2025 6:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Taksi Tesla Model X Foto: dok. insideevs
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Taksi Tesla Model X Foto: dok. insideevs
ADVERTISEMENT
Menu pemesanan Tesla Model S dan Model X dilaporkan mendadak sirna di laman resmi perusahaan di China. Ini disinyalir karena efek dari tarif perang dagang yang dilancarkan Presiden Trump beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Disitat Clean Technica, China masih melakukan perlawanan saat Amerika Serikat terus memberikan kenaikan nilai tarif yang bertubi-tubi hingga 125 persen, dari yang sebelumnya 84 persen. Ini tentu berdampak pada produk ekspornya ke Negeri Tirai Bambu.
Tesla adalah salah satunya yang memilih untuk menghentikan penjualan model tertentu daripada harus memaksa tetap menawarkan produknya kepada konsumen China. Hingga kini, belum ada keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan Elon Musk itu.
Namun, penjualan Model S dan Model X merupakan bagian yang sangat kecil dari penjualan Tesla sehingga orang bertanya-tanya apakah ada rencana nyata untuk kedua mobil listrik tersebut. Oh iya, status keduanya di China diimpor utuh dari Amerika Serikat.
Ilustrasi Tesla di China. Foto: dok. Tesla
"Konsumen di China masih dapat membeli produk Tesla lainnya. Tesla Model S dan Model X hanya terjual sekitar 2.000 unit di sana, kendati demikian langkah penghentian tersebut menunjukkan betapa gentingnya situasi yang dihadapi Tesla," urai Yahoo Finance.
ADVERTISEMENT
Tesla dikabarkan akan menghitung ulang harga untuk model flagship tersebut sambil menghabiskan sisa stok yang ada. Produknya yang paling laris di sana sebenarnya di dominasi oleh Model Y dan Model 3 yang lebih murah dari sisi banderol.
Tetapi ini justru menimbulkan pertanyaan lainnya, sampai kapan Tesla akan bertahan? Sosok Elon Musk juga begitu dekat dengan Donald Trump, yang bisa jadi peruntungan bagi pemerintah China untuk membuka negosiasi agar situasi kembali seperti semula.
Keadaan mungkin dapat lebih buruk untuk perusahaan karena Tesla pada dasarnya bermain di rumah merek-merek mobil listrik yang tak hanya ekspansif secara global, melainkan juga sangat kuat di pasar domestik China. Seperti BYD, Geely, Changan, Xpeng, dan Nio.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, produsen mobil listrik lokal di sana terkenal dengan kecepatan inovasi produk, skala produksi besar, teknologi canggih, ekosistem yang efisien, model beragam, dan paling penting tentu saja harga yang kompetitif.
Untuk Tesla, selain Model 3 dan Model Y yang masih diminati di China, faktor lainnya yang membuat model tersebut dinilai aman hingga beberapa waktu ke depan adalah statusnya telah diproduksi lokal. Sehingga bisa menghindari dari pengenaan tarif lebih tinggi.
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park. Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.