Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Test Drive DFSK Super Cab: Sehari Menjadi Sopir Pikap
24 September 2021 20:07 WIB
·
waktu baca 7 menitADVERTISEMENT
Penjualan mobil niaga ringan jadi salah satu segmen yang punya pertumbuhan paling baik di masa pandemi COVID-19. Meningkatnya kebutuhan kendaraan logistik dan pengiriman, tentu jadi alasan utamanya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini pula yang coba dimanfaatkan DFSK untuk terus memperkenalkan pikap andalannya, Super Cab, kepada para konsumen. Tak hanya melalui pameran atau program penjualan, namun juga dengan pembuktian.
Saya mendapat kesempatan mencoba langsung mobil ini. Lewat acara test drive tersebut, saya benar-benar merasakan bagaimana perjuangan sopir mobil bak untuk mencari rezeki.
Ada 6 unit DFSK Super Cab bermesin bensin yang dipersiapkan untuk diuji oleh 12 awak media. Seluruh awak media itu, nantinya diberi kesempatan untuk merasakan langsung sensasi menjadi ‘sopir pikap’ dengan menempuh perjalanan sejauh 57 kilometer menyusuri kawasan Lembang Bandung hingga Bandung kota.
Kondisi jalan yang ditawarkan pada pengujian kali ini pun terbilang bervariasi, mulai dari jalanan perbukitan yang punya ciri khas tanjakan dan turunan curam serta tikungan tajam, kepadatan lalu lintas kota, hingga jalur tol.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan pengujian seperti biasa, kami pun ditantang untuk mendapatkan hasil konsumsi BBM teririt pada titik pemberhentian terakhir. Adapun metode penghitungan konsumsi bahan bakar yang dilakukan, yakni dengan full to full.
Lalu seperti apa hasil konsumsi bahan bakarnya dan bagaimana rasanya menjadi sopir pikap bersama DFSK Super Cab? Berikut ulasannya.
Posisi mengemudi yang terbatas
Sebelum membahas mengenai kemampuan mesin, rasa berkendara, serta efisiensi bahan bakarnya, tak ada salahnya kita ulas terlebih dahulu mengenai posisi mengemudi dari mobil ini.
Bicara soal posisi mengemudi dari sebuah mobil niaga ringan, tentu Anda tak bisa mengharapkan posisi mengemudi yang nyaman seperti pada mobil penumpang. Di sinilah saya menyadari beratnya menjadi seorang sopir mobil bak.
Ya, faktor ruang kabin yang terbatas memang harus membatasi ruang gerak dari jok mobil tersebut. Pada DFSK Super Cab, ruang kabin yang ditawarkan memang tidaklah buruk, tapi juga bukan yang paling baik di kelasnya.
ADVERTISEMENT
Bagi pengemudi yang punya tinggi badan sekitar 170 sampai 175 cm, posisi mengemudi yang ditawarkan terbilang sudah pas. Hanya saja, tidak adanya pengaturan reclining dan hanya ada pengaturan maju mundur, membuat posisi duduk pengemudi jadi sedikit tegak.
Selain itu, tidak adanya pengaturan reclining pada jok pengemudi Super Cab ini juga sedikit disayangkan. Sebab bila dibandingkan dengan para rivalnya, mayoritas sudah dilengkapi dengan pengaturan reclining walaupun dengan tingkat kemiringan terbatas.
Oiya, sebelum masuk pada pembahasan mesin, saya akan sedikit menginformasikan mengenai posisi duduk pada jok penumpang mobil ini.
Secara keseluruhan posisi duduknya tidaklah jauh berbeda seperti posisi duduk pengemudi. Bahkan pada jok penumpang, tidak dapat diatur maju dan mundur, sehingga lebih terbatas dibandingkan jok pengemudi.
ADVERTISEMENT
Untungnya, ruang kaki yang ditawarkan terbilang cukup lega, sehingga Anda bisa sedikit berselonjor dan tidak mudah pegal. Tak hanya itu, pada Super Cab ini juga dibekali dengan fitur pendingin kabin atau AC serta head unit radio.
Ini tentu cukup penting untuk mengusir kebosanan dan kelelahan kala terjebak macet. Akan tetapi, sayangnya Super Cab ini tidak dilengkapi dengan cup holder. Padahal ini cukup penting guna memudahkan Anda dalam menaruh botol minuman.
Mesin mumpuni
Nah kalau tadi sudah membahas mengenai posisi mengemudi, sekarang mari kita ulas mengenai kemampuan mesin dari Super Cab ini.
Mengawali perjalanan dari kawasan Lembang Bandung, kami pun langsung disuguhkan dengan kondisi jalan yang menanjak dan menurun serta tikungan ekstrem.
Bermodal mesin bensin 4-silinder berkapasitas 1.5 liter yang mampu memuntahkan tenaga 102 dk dan torsi 140 Nm, DFSK Super Cab bisa dibilang hampir tak pernah mengalami berbagai kendala berarti.
ADVERTISEMENT
Saat melalui jalan menanjak ekstrem, mobil dapat melaju dengan sangat baik dan tidak mudah kehilangan napas. Begitu juga ketika kami mencoba menanjak dengan menggunakan gigi 2 dan putaran mesin rendah, mobil masih dapat melaju secara perlahan dan tidak mengalami engine stall atau mati mesin.
Pun ketika bermacet-macetan, mesin mobil terbilang cukup responsif. Apalagi kondisi kopling yang ringan dan tidak terlalu tinggi, memudahkan pengemudi saat harus stop and go.
Rasa berkendara
Lalu untuk rasa berkendaranya, memang tidak jauh berbeda antara rasa berkendara Super Cab ini dengan para rival lainnya seperti Suzuki Carry atau Daihatsu Gran Max.
Ya, handling-nya memang tidak sebaik mobil penumpang. Cukup liar ketika diajak melaju dengan kecepatan tinggi, namun masih dalam batas wajar. Sedangkan saat diajak membelah kemacetan di dalam kota Bandung, mobil terbilang lincah dan asyik diajak bermanuver.
ADVERTISEMENT
Tersedianya electric power steering, nampaknya benar-benar sangat membantu ketika harus bermacet-macetan atau dalam kondisi parkir.
Bantingan suspensi yang manusiawi
Selanjutnya untuk bantingan suspensinya, lagi-lagi Anda tak bisa berharap bantingannya akan seempuk mobil penumpang apalagi mobil berjenis sedan.
Namun berdasarkan pengujian yang saya lakukan, dengan melalui berbagai kondisi jalan. Bantingan suspensi dari Super Cab ini terbilang sangat baik. Terasa saat melalui jalanan rusak, bantingan yang diberikan sangat manusiawi, bahkan lebih baik bila dibandingkan rivalnya.
Hal ini tampaknya tidak terlepas dari penggunaan per daun 6 lapis yang disematkan DFSK pada mobil ini. Sebab bila dibandingkan dengan para rivalnya, mayoritas saat ini masih menggunakan per daun 5 lapis.
Kendati punya suspensi yang cukup empuk untuk sebuah mobil niaga ringan, mobil ini tetap tidak turun berlebihan ketika pada bagian baknya diisi semen seberat 1 ton. Adapun pada DFSK Super Cab ini memiliki kemampuan angkut maksimal 1,2 ton.
ADVERTISEMENT
Konsumsi bahan bakar tembus 15,8 km/liter
Setelah melalui perjalanan 57 kilometer dan memakan waktu sekitar 3 jam, kami pun tiba di titik pemberhentian terakhir, yakni diler DFSK Siloam Sudirman.
Pada titik pemberhentian terakhir ini, pihak panitia pun langsung melakukan penghitungan efisiensi bahan bakar dengan metode full to full. Hasilnya, dari 6 mobil yang ada, terdapat rekor efisiensi terbaik, yakni 15,8 km/liter.
Sementara pada mobil yang kami kemudikan, hanya menyentuh konsumsi bahan bakar terbaik, yaitu 14 km/liter. Berbedanya hasil konsumsi bahan bakar ini, tentu disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari gaya mengemudi, situasi lalu lintas, hingga kondisi masing-masing kendaraan.
Namun dengan hasil terbaik 15,8 km/liter, bisa dibilang sudah cukup membuat DFSK Super Cab ini layak menjadi pilihan bagi Anda yang sedang mencari mobil niaga ringan untuk usaha.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, DFSK Super Cab ini punya potensi yang sangat baik sebagai sebuah mobil niaga ringan. Dengan dimensi bak yang tergolong besar di kelasnya, yakni dengan panjang 2.470 mm, lebar 1.670 mm, dan tinggi 340 mm, membuat mobil ini mampu menampung berbagai barang bawaan yang lebih banyak dibandingkan rivalnya.
Tak hanya urusan bak, mesin yang ada pada Super Cab ini juga terbilang unggul dalam melibas berbagai kondisi jalan. Apalagi bila membandingkan spesifikasi mesin Super Cab ini dengan para rivalnya, jelas mobil ini memang punya tenaga dan torsi yang lebih unggul.
Lalu juga untuk urusan efisiensi bahan bakar, mobil ini juga tergolong cukup baik. Dengan gaya berkendara hemat, mobil ini mampu menembus efisiensi bahan bakar hingga 15,8 km/liter.
ADVERTISEMENT
Namun layaknya sebuah mobil, DFSK Super Cab ini tentu bukan tanpa kekurangan. Berdasarkan pengetesan selama kurang lebih 3 jam itu, setidaknya ada 3 kekurangan yang kami temui.
Pertama menyoal pengaturan posisi duduk pengemudi yang tak bisa diatur secara reclining. Ini sedikit disayangkan karena membuat posisi duduk jadi lebih tegak.
Lalu kedua menyoal tidak adanya cup holder. Ini juga cukup merepotkan, karena kami harus meletakkan minuman di tempat yang tidak aman. Terakhir kekurangan yang kami rasakan, yakni menyoal tuas rem parkirnya yang beberapa kali terasa sulit diturunkan atau seret.
Nah, jadi itulah pengalaman kami ketika menjajal menjadi seorang sopir pikap dan merasakan langsung ketangguhan serta efisiensi bahan bakar dari DFSK Super Cab.
Spesifikasi dan harga
Sekadar informasi tambahan, berikut kami sajikan spesifikasi serta harga dari DFSK Super Cab.
ADVERTISEMENT
Dimensi keseluruhan
Dimensi bak
Mesin bensin
Mesin diesel
Transmisi: Manual 5-percepatan
Suspensi depan: MacPherson Independent Suspension
Suspensi belakang: 6-piece Leaf Spring Suspension
Rem depan: Disc
Rem belakang: Tromol
Kapasitas tangki bahan bakar: 55 liter
Harga
ADVERTISEMENT
***
Live Update