Qooder

Test Ride Qooder: Motor Matik Empat Roda Pertama di Indonesia

15 Februari 2020 13:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilanbelakang depan Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilanbelakang depan Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sepeda motor umumnya hanya memiliki dua roda. Meskipun, ada yang rodanya tiga seperti skutik bongsor keluaran Piaggio.
Tapi belum lama ini ada sebuah merek asal Swiss, Qooder, yang merilis kendaraan sepeda motor tapi dengan empat roda. Motor ini debut perdana di Indonesia untuk kawasan Asia Tenggara dan dijual olah PT GForce Republic (GR) dengan banderol on the road Rp 357 juta.
Qooder bukanlah pemain baru di otomotif dan lebih dulu dikenal dengan produk Quadro 4 yang menjadi cikal bakal motor empat roda yang kami tes ini.
Tampilan samping Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Qooder sendiri merupakan akronim dari `Quad Scooter`, ya sebuah motor berjenis skuter dengan empat roda.
Mari kita bahas produknya. Pertama-tama kita singgung tampilannya. Bagian depan sengaja dibuat melebar untuk mengakomodasi sepasang roda yang punya ukuran jarak roda hingga 550 mm.
Lampu utama terbagi menjadi dua bagian yakni kiri dan kanan yang sudah disematkan projector untuk lampu dekat. Sementara untuk lampu jauh, masih menggunakan lampu halogen biasa.
Teknologi LED sudah diaplikasikan pada sein yang mengadopsi desain layaknya motor sport, yakni berjenis batangan.
Dari samping, tampilan Qooder memang terlihat sporty berkat sudut tajam dan garis body yang tegas. Velg bermodel anti-mainstream dengan ukuran 14 incinya makin memancarkan kesan yang sporty.
Tampilan belakang Qooder. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Mundur ke belakang, desain gambotnya masih mendominasi. Sekilas tampilannya punya kemiripan dengan ATV berkat sepasang rodanya. Lampu belakangnya bermodel kotak yang sudah menggunakan teknologi LED.
Posisi berkendara
Tampilan depan Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tak bisa disangkal, motor ini memang punya tubuh yang besar. Dimana Qooder punya dimensi panjang 2.200 mm, lebar 840 mm, dan tinggi 1.360 mm.
Impresi pertama ada motor terasa tinggi. Maklum, Qooder punya tinggi jok 780 mm dan wheelbase-nya 1.580 mm.
Saya dengan postur tinggi 172 cm merasakan kedua kaki tak bisa menapak sempurna. Itu bukanlah masalah, motor ini bisa berdiri dengan sempurna meski kedua kaki tak menapak pada aspal.
Tampilanbelakang Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selanjutnya soal posisi tangan, meski punya karakter berkendara yang tegak, pengendara mengharuskan dalam posisi lurus. Alhasil ketika melahap belokan dengan radius tajam, secara otomatis kedua tangan harus ikut bermain.
Sementara untuk posisi duduk, Qooder menyuguhkan jok yang nyaman. Sebab, joknya lebar dengan karakter busa jok yang empuk. Nilai plusnya ada pada sandaran tempat duduk yang disetel dalam 3 opsi.
Ruang bagasi mampu menyimpan helm full face Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Nah, di bawah jok penumpangnya ada ruang akomodasi penyimpanan barang, power outlet, dan tangki bahan bakar. Meski tak terlalu besar, bagasinya mampu menyimpan helm full face.
Fitur
Tampilan panel instrumen Qooder. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Khusus untuk panel instrumen, tampilannya terbilang premium. Di sini menampilkan beberapa informasi kendaraan seperti odometer, Trip A, Trip B, check engine, indikator servis, jam, suhu sekitar, suhu mesin, dan bar bahan bakar.
Menariknya, biar adrenalin terpacu disematkan juga tachometer layaknya pada sepeda motor sport.
Sayangnya dengan banderol setara Suzuki Jimny baru, motor ini belum dilengkapi dengan fitur traction control, pengereman ABS, dan modus berkendara.
Handling dan suspensi
Hydraulic Tilting System Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk suspensi, Qooder dibekali dengan fitur HTS (Hydraulic Tilting System) yang sudah dipatenkan oleh Qooder. Suspensinya menggunakan sistem udara dan oli, bukan per seperti pada motor kebanyakan.
Keempat suspensinya bekerja secara independen. Artinya punya kemiripan dengan mobil, masing-masing suspensi akan mengayun mengikuti hentakan atau karakter jalan.
Mencoba handling Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Memiliki roda berjumlah empat buah artinya motor ini punya banyak traksi, harus diakui motor ini menyajikan pengalaman yang berbeda dengan motor lain. Jujur saja, meski tak dibekali fitur traction control, melahap tikungan, jalan berpasir, atau basah rasanya percaya diri saja. Tapi untuk ABS sepertinya harus tetap disematkan.
Karakter suspensi hidrolisnya terbilang lambat merespons. Alhasil ketika ingin berbelok badan mengharuskan bermain mengikuti arah tikungan. Ini bertujuan agar motor lebih cepat miring. Jujur saja, menaiki Qooder memang perlu adaptasi.
Performa mesin
Layour mesin Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk dapur pacu, Qooder dibenamkan mesin berkapasitas 399cc, SOHC, 1-silinder, 4-tak, berpendingin cairan dan berpengabut injeksi.
Di atas kertas, motor ini sanggup memuntahkan tenaga maksimal 32,5 daya kuda (dk) pada 7.000 rpm dan torsi puncak 38,5 Nm pada 5.000 rpm. Output tersebut disalurkan pada penggerak CVT.
Mencoba handling Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk tarikan mesin bawah, Qooder punya karakter sedikit berat ketika tuas gas diputar. Jelas saja, motor ini punya bobot total hingga 281 kilogram.
Namun saat putaran mesin tengah hingga atas, tenaga yang dihasilkan dari motor ini cukup responsif. Torsi dari motor ini rasanya selalu tersedia, namun dengan catatan harus pintar menjaga putaran mesin.
Sistem pengereman
Desain velg Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk mengimbangi performa mesinnya, Qooder dibekali cakram di masing-masing rodanya. Artinya motor ini punya 4 cakram berdiameter 240 mm dengan piringan bergerigi mirip cakram bermodel wave.
Desain cakramnya yang bergerigi ternyata punya fungsi sebagai brake lock. jadi ketika tuas rem tangan diaktifkan, ada mekanisme yang mengganjal celah gerigi tersebut, jadi motor tak akan bergerak.
Tuas handbrake untuk mengunci roda saat parkir. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Mekanisme pengeremannya ada tiga cara. Pertama handle rem sebelah kanan berguna untuk pengereman depan. Handle sebelah kiri bersifat combi brake yang akan menghentikan laju semua roda secara bersamaan.
Nah terakhir, rem kaki pada bagian dek sebelah kanan. Sistem kerja sama seperti handle rem sebelah kiri. Nah kedua pengereman ini juga berfungsi sebagai penyeimbang agar motor tak terjungkal. Jadi ketika berhenti sementara, tak perlu menggunakan tuas HTS.
Konsumsi BBM
Mencoba Qooder di jalan tak rata. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Bagi Anda yang ingin membeli Qooder dan sedang mempertimbangkan soal konsumsi bahan bakar, saya sudah mengujinya dengan metode full to full. Sebab, di panel instrumen belum tersedia MID (Multi Information Display).
Dengan gaya berkendara normal melewati berbagai kondisi jalanan, satu liter BBM RON 92 mampu menempuh 16,7 km. Dengan kapasitas mesin 400 cc dan bobotnya yang cukup berat, motor ini terbilang cukup irit. Sebagai informasi, Qooder mampu menenggak 14 liter BBM.
Kesimpulan
Tampilan depan Qooder. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Boleh dibilang Qooder jadi benchmark baru buat penikmat skutik premium yang ingin tampil beda dan jadi pusat perhatian ketika di jalan.
Namun, dengan banderolnya yang cukup tinggi beberapa fitur keselamatan belum disematkan. Klaim pabrikan, roda yang berjumlah 4 buah bisa mengakomodir fitur tersebut.
Buat Anda yang tertarik meminangnya, pastikan adaptasi terlebih dahulu, terutama pada penyelarasan mekanisme rem dan suspensinya.
Yang menarik, PT GR memberikan layanan gratis servis dan suku cadang hingga dua tahun. Bagaimana, Anda tertarik memboyong Qooder ?
Galeri foto:
Mencoba kestabilan Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilanbelakang Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tuas HTS Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Ruang bagasi di motor Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Desain minimalis lampu sein depan Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Desai rumah anak kunci. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tuas rem sudah dilengkapi dengan pengaturan jarak main. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tempan USB charging untuk ponsel. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan samping Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan belakang Qooder Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Test ride Qooder Foto: kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten