Tinggal di Daerah Rawan Banjir, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Kendaraan Aman

28 Desember 2022 7:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah mobil terendam banjir banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh Kamis (6/10/2022). Foto: Rahmad/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah mobil terendam banjir banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh Kamis (6/10/2022). Foto: Rahmad/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta dan beberapa daerah diprediksi akan mengalami hujan lebat pada penghujung tahun hingga awal 2023. Tentunya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, perlu mengambil tindakan dini agar kendaraan aman dari genangan tinggi.
ADVERTISEMENT
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa tips agar kerusakan mobil karena banjir bisa diminimalisir dari situasi tersebut.
“Pertama, pemilik bisa melepas kabel negatif aki sehingga ketika mobil terendam air tidak ada kelistrikan yang mengalir di komponen mesin. Ini bisa mengurangi risiko kerusakan parah akibat korsleting,” ungkapnya saat dihubungi kumparan, Selasa (27/12) sore.
com-Ilustrasi mengecek aki mobil. Foto: Shutterstock
Khawatir apabila tidak dicabut, meskipun kabel elektrikal mobil sudah didesain tahan air, komponen ini tetap bisa menghantarkan listrik dan menyebabkan arus pendek bila terendam banjir.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah tidak mengaktifkan rem parkir. Lebih baik, roda tersebut diganjal dengan blok kayu atau batu agar tidak berjalan sendiri.
“Kalau menggunakan electronic parking brake atau manual lebih baik di-off. Electronic parking brake itu perlu dimatikan karena kalau terendam banjir dan nantinya mau didorong bisa lebih mudah karena enggak perlu mengaktifkan mesin,” jelasnya.
Ilustrasi rem parkir Foto: dok. Your Mechanic
Kemudian ketika roda terendam genangan air cukup lama dan posisi kampas rem menempel ke cakram, ada potensi kampas menempel dengan piringan cakram maupun tromol
ADVERTISEMENT
Ini dikarenakan air banjir mengandung kotoran yang bisa menempel di celah kampas rem. Air juga dapat menimbulkan karat karena reaksi kimia. Oleh karena itu, lebih baik rem tangan tidak diaktifkan dan ganjal roda agar tidak bergerak.
“Rem itu tidak waterproof tetapi water ressistant. Artinya, tingkat ketahanannya rendah terhadap tekanan air, cuma bisa tahan sama cipratan air,” terangnya.
Ilustrasi dongkrak mobil Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Bila memungkinkan, mobil bisa didongkrak atau diangkat menggunakan lift jack. Meski demikian, ini tidak menjamin mobil bebas dari kerusakan apabila banjir cukup tinggi.
“Kalau masih rendah, oke untuk diangkat. Cuma, kalau ada tempat tinggi atau tempat penyimpanan mobil lainnya seperti parkir yang bisa menginap alangkah baiknya mobil dititipkan di sana terlebih dahulu agar kerusakan bisa diminimalisir,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT