Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Aksesnya dimulai dari Simpang Susun Cikunir Km 9+500, dan berakhir di Karawang Barat Km 47+500.
Pakar Safety Driving dan juga Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, memberikan tips aman melintasi Tol Layang Jakarta Cikampek.
"Jalan tol layang japek, dengan karakter desain berada di atas, hanya dua jalur, bergelombang dan lainnya, bila tak disikapi dengan bijak, bisa mengancam keselamatan pengemudi," ucapnya kepada kumparan.
1. Disiplin
Maksud Jusri, pengemudi kendaraan harus konsisten dalam mematuhi tata tertib berlalu lintas, dan mengikuti aturan rambu-rambu yang sudah dipasang.
"Seperti misalnya mengikuti rambu kecepatan misalnya di 60 km/jam, atau bahkan bisa disesuaikan lagi dengan kondisi --lebih lambat lagi, misalnya dalam kondisi jalan basah atau hujan," ucapnya.
Faiza Riani, Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) mengungkapkan, kecepatan maksimal yang diperbolehkan di 80 km/jam
ADVERTISEMENT
2. Antisipasi saat menikung
Jusri mengingatkan, meski tikungan di Japek tak terlalu tajam dan cenderung landai, bisa menimbulkan sentrifugal force yang besar, ketika pengemudi tidak menyikapi cara mengemudinya.
"Pada spot tikungan, usahakan di bawah 80 km/jam atau di sekitar 60 km/jam dalam kondisi ideal. Namun dalam kondisi basah karena hujan, atau pengemudi sedang lelah, muatan berlebih, atau ban gundul, kecepatan harus diturunkan lagi," ucap Jusri.
Kemudian, hindari masuk ke tikungan berbarengan dengan kendaraan lain. Mengantisipasi kesalahan dilakukan oleh pengendara lain tersebut.
3. Waspada highway hypnosis
Tol sepanjang 36 kilometer pada kondisi traffic lengang, berpotensi menimbulkan gejala highway hypnosis pada pengemudi.
"Iya pemandangannya kiri dan kanan tembok, kemudian atas awan langit. Pengemudi tidak melihat pohon-pohon, atau apa, jadi monoton," kata Jusri.
ADVERTISEMENT
Artinya, kata Jusri, sekitar mata harus distimulasi dengan menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri seperti radar, dengan siklus 5 sampai 8 detik.
Lalu, pahami objek yang tertangkap mata, jangan hanya dilihat tapi dipikirkan. Karena dengan itu bisa menstimulasi otak, bisa menghindari situasi yang monoton.
"Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan bugar, ketika ingin melalui tol layang ini," ucap Jusri.