Tips Berkendara Irit BBM Sekaligus Upaya Kurangi Emisi Karbon

1 Desember 2023 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi duduk di dalam kabin Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Posisi duduk di dalam kabin Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang bisa ikut turut serta dalam pengurangan emisi karbon saat bermobilitas. Langkah kecil yang bisa dilakukan adalah menghemat konsumsi BBM ketika berkendara, dengan begitu emisi yang dikeluarkan jadi lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Celakanya tak sedikit orang yang abai akan hal tersebut. Sehingga cara berkendaranya serampangan seperti kebiasaan berakselerasi instan, geber mesin di jalan, hingga pemanfaatan AC yang berlebih.
Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Founder Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Bintarto Agung menjelaskan, sudah sepatutnya pengemudi mulai sadar diri prinsip eco driving, dan mulai meninggalkan cara berkendara yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar berlebih.
"Sering buka-tutup gas, menggunakan putaran mesin tinggi itu tidak perlu, sampai bejek gas dalam-dalam, yang ada bahan bakar menjadi boros," terangnya di Ancol, Jakarta Utara, belum lama ini
Untuk memulai akselerasi katanya, menginjak pedal secara diurut perlahan. Kemudian perhatikan putaran mesin untuk tidak lebih dari 2.500 rpm.
Tampilan energy flow Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Langkah berikutnya adalah minimalisasi akselerasi dan pengereman. Cara ini bisa diterapkan dengan cara menjaga jarak ideal.
ADVERTISEMENT
"Gunakan kecepatan konstan. Jaga jarak aman dengan menerapkan 3 second rules, artinya bila mobil depan sudah melewati benda statis seperti plang jalan, kemudian hitung sampai 3 detik mobil kita melewati benda yang sama," ungkapnya.
Toyota Yaris Cross di Toyota Driving Experience Sunter. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Tak kalah penting, hidupkan penyejuk kabin atau AC tidak terlalu dingin. Sesuaikan dengan temperatur luar, bila suhu luar 32 derajat, maka setel AC sekitar 25-26 derajat sudah cukup membuatnya sejuk.
Dampak menyetel AC terlalu dingin membuat kinerja AC lebih berat dan akibatnya pada konsumsi bahan bakar berlebih.

Teknik Berkendara Pengaruhi Produksi Emisi Karbon

Frotcom, perusahaan penyedia sistem pelacakan dan manajemen kendaraan mengemukakan, terdapat korelasi langsung antara kecelakaan yang bisa dicegah, efisiensi bahan bakar, serta pengurangan emisi karbon dari perilaku mengemudi.
ADVERTISEMENT
Pemahaman soal eco driving ditambah defensive maupun safety driving menjadi penting, bukan hanya mencegah kecelakaan namun membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan karbon.
Uji emisi mobil bensin di Auto2000 Foto: Sena Pratama/kumparan
Lewat modul yang dikembangkan Frotcom untuk menganalisis perilaku berkendara menunjukkan, dengan menghindari berkendara agresif seperti akselerasi instan hingga pengereman mendadak, konsumsi bahan bakar kendaraan lebih minim.
Menurut Frotcom, efisiensi bahan bakar kendaraan dapat dipengaruhi sebesar 5-30 persen oleh perilaku pengemudi, terlepas dari ukuran kendaraan dan kapasitas mesin.
Studi lainnya juga memberi fakta bahwa jumlah emisi karbon tinggi dapat terjadi saat mengemudi secara agresif kurang dari satu menit, yang mana setara dengan jumlah emisi yang dikeluarkan selama setengah jam berkendara normal.
Melakukan akselerasi secara spontan, memacu kendaraan pada kecepatan tinggi, dan sering melakukan pengereman dapat menurunkan penghematan bahan bakar sebesar 33 persen di jalan raya.
ADVERTISEMENT