Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak jarang, karena ketertarikannya terhadap dunia drifting, beberapa anak muda pun mulai berkeinginan untuk membangun sebuah mobil balap drift . Tentu saja, dalam membangun mobil balap drift itu tak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar mobil balap drift itu nantinya bisa jadi mobil drift yang mumpuni.
Bagi Anda yang mungkin sedang berencana ingin membangun sebuah mobil balap drift, berikut ini kumparan sajikan beberapa tips dari drifter profesional Indonesia, Akbar Rais .
Pilih bahan mobil yang tepat
Sebelum membangun mobil balap drift, langkah pertama yang sangat penting, tentu adalah memilih bahan mobil tersebut. Dalam menentukannya, kriteria utama yang wajib dipenuhi, tentu adalah sistem penggerak mobil tersebut haruslah roda belakang.
"Karena drifting itu memanfaatkan tenaga yang berlebih untuk menggerakkan bodi mobilnya. Dan untuk memaksimalkan tenaga berlebih itu harus dari roda belakang, karena kalau dari roda depan yang ada cuma narik enggak mendorong bodinya," jelas Akbar Rais kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menyoal pilihan mobilnya memang terbilang banyak, mulai dari BMW E36, BMW E46, Nissan Cefiro, Nissan Silvia, Nissan 240SX, Nissan 200SX, Mazda RX-8, Toyota Altezza, hingga Toyota 86 atau Subaru BRZ.
Setiap mobil tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mulai dari harga serta ketersediaan unit mobilnya hingga komponen suku cadang.
"Di Indonesia sih saat ini memang yang paling banyak pakai BMW E36 dan Nissan Cefiro. Cuma kalau gue pribadi sih lebih prefer ke BMW E36 323, karena secara bahan mobilnya saja lebih mudah dan murah, jadi suku cadang dan lainnya juga lebih melimpah dan terjangkau," beber Akbar.
Dalam memilih bahan mobil, Akbar juga menyarankan agar teliti dalam memilih sasis mobilnya. Pastikan sasis tersebut masih dalam kondisi lurus dan belum penyok atau tertarik.
Fokus pada kaki-kaki
Setelah mendapatkan bahan mobil yang tepat, selanjutnya masuk dalam tahap modifikasi. Bagi yang baru ingin belajar drifting, Akbar pun menyarankan agar fokus terlebih dahulu pada modifikasi sektor kaki-kaki.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kata Akbar, ada 3 komponen pada kaki-kaki yang perlu diganti dan ditingkatkan. Keempat komponen itu meliputi penggantian suspensi standar ke coilover, penggunaan angle kit, serta LSD.
"Nah, dalam memilih komponen itu juga enggak bisa sembarangan, harus sesuai dengan kebutuhan dan karakter mobil. Sama yang paling penting, yaitu gimana settingnya, jadi settingnya juga enggak bisa sembarangan," tutur Akbar.
Dirinya pun mencontohkan, dalam melakukan penyetelan camber roda depan, harus disesuaikan dengan set up suspensi dan angle kit yang digunakkan. Jadi tidak bisa hanya sekadar memiringkan roda saja.
Jangan asal pilih ban
Modifikasi selanjutnya ini masih berkaitan dengan sektor kaki-kaki, ya penggunaan ban pada mobil balap drift juga tak bisa sembarangan.
ADVERTISEMENT
Selain menyoal jenis bannya yang sebaiknya menggunakan ban semi slick, ukurannya juga harus disesuaikan dengan karakter mobil tersebut.
"Contohnya nih di mobil balap gue, yang di E46 itu pakai ring 18, yang E36 pakai ring 15. Kenapa gitu? karena secara power, yang E46 ini sudah jauh di atas E36. Sementara kalau E36 dipaksakan pakai ring 18, otomatis akan keberatan," papar Akbar.
Rem tangan
Berikutnya yang tak boleh terlewatkan untuk dilakukan ubahan, yakni pada sistem rem tangan. Ya, dalam melakukan aksi drifting, penggunaan rem tangan khusus memang terkadang dibutuhkan untuk membuang atau menggeser bodi mobil.
Menyoal ubahannya, pada mobil balap drift rem tangan biasanya dibuat 'tidak mati'. Dalam artian, saat rem tangan ditarik tidak akan mengunci seperti pada mobil-mobil normal.
Mesin standar yang sehat sudah cukup
Terakhir untuk urusan mesin, menurut Akbar sebenarnya belum perlu modifikasi yang berlebihan. Sebab, dengan kondisi mesin yang sehat saja, sudah cukup apabila hanya untuk sekadar belajar drifting.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti itu mesin yang sehat ya, karena supaya durability nya jadi lebih panjang. Jadi sebaiknya cukup di-refresh saja mesinnya, dicek apakah packing head-nya masih bagus atau tidak, kalau sudah enggak bagus, sebaiknya diganti, selebihnya sih ya paling modifikasi ringan saja," ucap Akbar.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )