Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Paling mudah adalah sebenarnya perawatan rutin, ya. Seperti ganti oli, semua yang ada hubungannya dengan sistem pembakaran yang tidak sempurna tentu mempengaruhi hasil gas buangnya,” ujar Heri ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan (6/9).
Heri melanjutkan, servis ke bengkel sama saja dengan memeriksa seluruh komponen, terutama bagian mesin dan pembakaran agar tetap sesuai dengan standar yang sudah diuji oleh pabrikan.
“Perawatan rutin itu sudah pasti mencakup pembersihan bagian inlet atau jalur masuk udara yang pakai filter, kemudian kalau mobil bensin ada yang namanya busi itu juga dicek agar bisa menghasilkan percikan api untuk hasil pembakaran yang sempurna,” jelasnya.
Menyoal uji emisi, diakui Heri hal tersebut sebenarnya sudah menjadi bagian dari proses pengerjaan ketika mobil sedang dilakukan perawatan berkala di bengkel. Layanan tersebut dilakukan di akhir sebelum diserah terima ke pemilik mobil.
ADVERTISEMENT
Auto2000 pun membuka layanan uji emisi gratis, sudah termasuk sertifikat elektronik yang hasilnya di-input di aplikasi uji emisi roda 4 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
“Uji emisi di bengkel itu sebenarnya enggak lama, ya. Jadi datang saja dengan booking-nya atau datang saat sekalian servis rutin nanti sekalian diuji emisi tanpa dikenakan biaya lagi,” imbuhnya.
Adapun, proses uji emisi memakan waktu sekitar lima hingga sepuluh menit untuk mobil bensin, sedangkan mobil diesel membutuhkan waktu yang lebih panjang. Sebab, ada beberapa prosedur yang dilalui.
“Kalau mobil diesel agak panjang prosesnya karena dia harus digas dulu salah satunya, jadi ada beberapa step. Dia ukurnya itu kan berdasarkan kepekatan atau density asap yang dikeluarkan, prosesnya bisa 15-20 menit,” terang Heri.
ADVERTISEMENT
Kiat lainnya, Heri meminta pemilik mobil untuk mematuhi saran penggunaan jenis bahan bakar dari pabrikan, yang mana informasinya sudah tertera di setiap buku pedoman pemilik masing-masing.
“Kemudian penggunaan jenis bahan bakar itu sangat berpengaruh, utamanya mobil zaman sekarang semuanya sudah ada ketentuan jenis bahan bakar yang harus dipakai itu apa. Ini masih ada hubungannya dengan sistem pembakaran,” lanjutnya.
“Apalagi kalau mesin sudah tersentuh modifikasi, biasanya remap ECU biar mungkin sistem pengapian itu sudah diubah-ubah. Modifikasi knalpot racing yang sampai memotong catalytic converter jadi sudah tidak ada fungsi untuk menyaring gas buang yang berbahaya,” pungkasnya.