Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Karena, kita memiliki Almaz dan memiliki teknologi hybrid . Kita juga akhirnya menyentuh segmen itu, sebab kita punya teknologinya sehingga kita memberikan pilihan itu kepada konsumen. Kita enggak hanya ngomongin fuel efficient dan environment tetapi mengharapkan exciting performance dan Almaz yang diharapkan untuk memberi itu semua,” kata Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Ashmani kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Pihaknya tak menargetkan seberapa banyak penjualan mobil kendaraan hibrida itu. Wuling pun akan mempelajari market produk itu selama dua bulan ke depan.
“Kita enggak menargetkan Almaz Hybrid tetapi targetnya secara keseluruhan produk Almaz. Sejauh ini kami lihat dulu seperti apa karena ini kan peluncurannya di akhir tahun,” ungkapnya.
Sekilas Teknologi Almaz Hybrid
Exciting performance di Almaz hybrid didukung mesin berkubikasi 2.000 cc 4-silinder dengan siklus Atkinson yang digemari produsen di dunia. Dipadukan dengan motor listrik, tenaga yang dihasilkan mencapai 123 dk pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 168 Nm pada putaran 4.000-4.400 rpm.
ADVERTISEMENT
Konfigurasi hibridanya berupa seri dan paralel dengan opsi mode EV. Maksud dari mode seri, mesin akan bekerja seperti generator pembangkit listrik. Daya dari mesin akan disimpan di baterai sekaligus menyuplainya ke motor listrik penggerak. Sedangkan, mode paralel, baik mesin dan motor listrik akan bekerja bersamaan. Selain menyuplai daya ke motor listrik, tetapi mendukung kerja akselerasi ke sistem penggerak.
Nah, bila menggunakan mode EV tenaga maksimumnya meningkat menjadi 174 dk dengan torsi 320 Nm. Mode ini akan aktif bila kecepatan mobil di bawah 40 km/jam. Lebih lanjut, saat baterai lithium-ion 1,8 kWh di bawah jok belakang saat terisi penuh, mode ini akan aktif secara otomatis.
Semua mode ini bisa bekerja berkat Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang menggunakan satu gigi rasio. Pengemudi bisa mengetahui mode mana yang aktif melalui panel meter baru yang telah dilengkapi energy monitor.
ADVERTISEMENT
“Almaz Hybrid tingkat TKDN-nya sama dengan Almaz lainnya. Sekitar 40 persen tingkat komponen dalam negerinya,” jelas Dian.
Mobil ini dibanderol Rp 470 juta. Itu sudah termasuk garansi delapan tahun atau 120 ribu kilometer pemakaian.
Live Update