TMMIN dan ITB Siapkan Toyota Calya Listrik, Tahun Ini Dikenalkan

3 Desember 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Calya di GIIAS 2021 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Calya di GIIAS 2021 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama dengan Institut Teknologi Bandung akan kenalkan Toyota Calya Listrik akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan Ketua Tim Mobil Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi saat mengisi seminar di gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, 25 November 2021.
"Kemudian dengan industri yang big player, kita sudah melakukan konversi --mobil listrik-- low segmen, berbasis Toyota Calya. Ini resmi dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)," ucapnya.
Agus menambahkan, kemungkinan besar hasil studinya akan disosialisasikan pada akhir tahun ini, bersama dengan kegiatan Kementerian Perhubungan.
Mobil listrik Toyota Calya EV kerjasama PT TMMIN dan ITB. Foto: Dok. Istimewa
"Kami sudah lakukan ini dari 2020, tapi agak tertunda karena pandemi. Mungkin di akhir bulan ini kami akan bisa sosialisasikan hasilnya," kata Agus.
Terkait aturan konversi sepeda motor mesin bensi ke listrik, memang ada aturannya. Sementara untuk mobil belum ada dan disebut Agus harus mengadopsi, dan comply dengan standar internasional yang tak ringan.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah untuk tipe medium low, berbasis LCGC Toyota Calya kita elektrifikasi," tuturnya.

Calya EV akan diproduksi Toyota Indonesia?

Menanyakan kepada Direktur Corporate Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, dirinya tak menampik terkait proyek tersebut.
Booth Mobil Listrik Toyota di IIMS Hybrid 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Lantas apakah Calya EV ini nanti akan ada potensi untuk dikomersialisasi, diproduksi TMMIN dan dipasarkan di Indonesia?
"Yes semua bermula dari research yang penting building capability & konversi, langkah aman untuk transformasi industri. Jangan impor terus," ucapnya kepada kumparanOTO, Jumat (3/12).
Namun seberapa besar potensi untuk akhirnya diproduksi TMMIN, Bob masih enggan memberikan jawabannya.
Langkah yang diambil TMMIN dalam melibatkan universitas untuk kegiatan R&D, menjadi nilai positif. Tak cuma untuk pabrikan tapi juga ada alih teknologi.
ADVERTISEMENT
Untuk kegiatan R&D yang dilakukan di Indonesia, Pemerintah menjanjikan Super Tax Deduction untuk kegiatan R&D, PMK No.153/2020 sampai 300 persen.