news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Toyota Avanza dan Xenia Generasi Baru Punya Opsi 2 Penggerak?

21 September 2021 11:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil Olah Digital Toyota Avanza Generasi Terbaru. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hasil Olah Digital Toyota Avanza Generasi Terbaru. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia generasi ketiga yang kabarnya akan segera meluncur di Indonesia, ada potensi besar mengusung jenis penggerak roda depan (FWD).
ADVERTISEMENT
Ini sebenarnya sudah diprediksi, saat pertama kali mobil konsep Daihatsu DN Multisix yang disebut sebagai suksesor Avanza-Xenia, dikenalkan 2017 lalu di panggung GIIAS.
Kini beberapa bocoran soal kehadiran generasi ketiga Avanza dan Xenia, juga mengarah pada penyematan penggerak roda depan (FWD).
Toyota Avanza Veloz Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ini tentunya juga searah, dengan bocoran Wapcar.my soal platform DNGA yang nantinya bakal digunakan Avanza-Xenia, termasuk soal sistem penggerak yang digunakannya.
Namun soal mesin nampaknya masih mempertahankan jenis 1NR dan 2NR, lantaran memang terbukti tangguh. Dan dari skala ekonomi juga sudah mumpuni.
"Ya asumsinya infrastruktur semakin baik, dan kemungkinan ada perubahan kebutuhan juga. Jadi bukan tak mungkin ada perubahan baru. Ditambah teknologi semakin canggih untuk mendukung ubahan itu (penggerak roda depan)," ucap sumber kumparan.
Daihatsu Xenia 1.5L terbaru 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO

Tetap mempertahankan penggerak roda belakang?

Nah terkait apakah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia masih tetap mempertahankan penggerak roda belakang, khususnya untuk mengakomodasi kebutuhan fleet?
ADVERTISEMENT
Sumber kumparan hanya memberikan gambaran tersirat. Intinya, dari semua perubahan kondisi mulai dari lingkungan, infrastruktur jalan sampai teknologi, penggerak roda depan juga bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen fleet.
"Nah itu tantangannya, bagaimana dengan menggunakan ubahan baru, bisa mengakomodasi kebutuhan fleet," ujarnya.
Karena memang, bila tetap menghadirkan opsi 2 penggerak roda, depan dan belakang, proses produksinya menjadi tidak efisien. Dan itu tentu akan dihindari pabrikan otomotif.