Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
PT Toyota-Astra Motor (TAM) bisa saja mengklaim sebagai pemimpin di segmen low multi purpose vehicle (LMPV). Sebab, secara data angka, distribusi Avanza masih lebih tinggi dibandingkan model-model yang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, fakta memperlihatkan bahwa tren penurunan Avanza bisa dibilang cukup dalam. Mengutip data Gaikindo, mobil sejuta umat Toyota tersebut turun 32,25 persen, dari 116.311 unit di tahun 2017, terjun menjadi 78.796 tahun lalu.
Tak cuma itu, Avanza varian mesin 1,3 dan 1,5 liter pun tak bisa dibilang aman. Sebab, pilihan mesin 1,3 liter yang jadi andalan turun paling dalam menjadi 62.041. Sementara varian mesin 1,5 liternya terkoreksi 29 persen.
Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy, enggan berkomentar soal tren penurunan Avanza 1,3 dan 1,5. Dia hanya menjawab bahwa versi penyegaran tersebut diyakini mampu mempertahankan Avanza di posisi pertama.
“Dengan adanya new Avanza dan new Veloz ini, kami berharap untuk memberikan peningkatan produk untuk konsumen dan tetap mempertahankan posisi nomor satu di kelasnya,” kata Anton saat dihubungi kumparanOTO, Selasa (22/1).
Ia pun berharap, penyegaran Avanza dan Veloz mampu menjaga angka penjualan mobil ini di angka 7.000-7.500 unit per bulan.
ADVERTISEMENT
Penyegaran Apakah Cukup?
Sebagaimana kita tahu, ubahan yang diaplikasikan pada new Avanza dan new Veloz hanya berkutat pada sektor kosmetika. Bahkan, bila dikomparasi, new Veloz dengan Xpander Ultimate, secara fitur masih ada ketimpangan.
Toyota sendiri agaknya membawa persaingan di LMPV ini lebih ke arah harga. Ini pun terlihat dari strategi mereka yang tak menerapkan kenaikan harga pada new Avanza dan new Veloz.
Pada acara peluncuran new Avanza dan new Veloz, Anton menjelaskan bahwa harga ini didasarkan beberapa faktor. Termasuk di antaranya adalah efisiensi dalam proses produksi dan lokalisasi dari komponen.
“Kami mengerti konsumen ingin fitur a, b, c, d, lengkap lah ya. Tapi akhirnya membutuhkan suatu mobil yang terjangkau, akan seimbang antara fitur, harga, dan kenyamanan, itu memang jadi tantangan yang paling besar,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Namun, yang sama-sama sudah kita tahu bahwa Toyota Avanza ini sudah ada sejak tahun 2004 dan belum pernah mendapat ubahan signifikan. Meskipun pernah mendapat label `all new` pada 2011.
Nah, setelah eksis hampir 10 tahun, apakah new Avanza dan new Veloz yang meluncur 15 Januari 2019 itu menjadi edisi perpisahan Avanza-Xenia sebelum memasuki generasi terbaru yang dirilis dalam 2 tahun mendatang? Kalau begitu, rasanya strategi penyegaran itu cukup untuk menjaga konsumen loyal Avanza untuk 1-2 tahun ke depan.