news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Toyota Bicara Lokalisasi Komponen Elektrifikasi Veloz Hybrid

20 Maret 2025 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Veloz bersanding dengan Camry Hybrid di arena elektrifikasi Toyota di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Veloz bersanding dengan Camry Hybrid di arena elektrifikasi Toyota di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Toyota berupaya terus melengkapi pilihan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, termasuk mobil hybrid yang bisa dijangkau banyak orang. Saat ini ada dua mobil hybrid Toyota di Indonesia yakni Toyota Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.
ADVERTISEMENT
Belakangan rumor berhembus kencang tentang rencana debut Toyota Veloz Hybrid di Tanah Air. Bahkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yang diduga Toyota Veloz terbaru muncul di dokumen resmi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 8 Tahun 2024.
Saat dikonfirmasi terkait produksi Toyota Veloz di Indonesia, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, belum mau mengungkapkannya secara gamblang.
“Doain saja ya. Semua orang sudah tau lah ya kami mengarah ke sana (elektrifikasi). Jadi bukan hanya Veloz, semua model nanti kami berharap ada model hybridnya,” kata Bob di sela-sela acara Toyota di Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).
Lebih lanjut Bob mengungkapkan, sebelum menambah kendaraan elektrifikasi baik hybrid maupun baterai, ekosistemnya harus siap. Artinya bukan sekadar membentuk pasar, tetapi juga harus menyiapkan industrinya dari hulu ke hilir.
Toyota Yaris Cross Hybrid di GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Tunggu tanggal mainnya ya. Kami harus bangun ekosistemnya seperti baterai dan komponen elektrifikasi lain. Yang penting ekosistemnya terbentuk, kami juga tidak mau begitu sudah hybrid, lokalisasinya turun,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
“Berarti kan harus ada komponen yang kami lokalisasi. Nah untuk lokalisasi komponen itu, kami butuh economic scale. Jadi kami butuh insentif dari pemerintah,” lanjutnya.
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
Bob mengatakan, insentif tersebut pada akhirnya akan menguntungkan konsumen sebagai end user. Dengan dukungan harga jual yang terjangkau, pada akhirnya akan semakin banyak penyerapan pasarnya.