Toyota: Biofuel Jadi Salah Satu Solusi untuk Pangkas Karbon

24 September 2024 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) peragakan mobil berbahan bakar bioetanol. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) peragakan mobil berbahan bakar bioetanol. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toyota memiliki paradigma bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk memangkas emisi karbon. Di sektor transportasi, pendekatan berbagai jalan atau multi-pathway, juga bisa dikembangkan melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yakni bioetanol.
ADVERTISEMENT
Saat ini Marketing Planning Deputy General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja menerangkan, pabrikan tengah mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan, yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon.
"Terkait kolaborasi, BUMN di sini Pertamina dan Toyota Indonesia TAM dan TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) berkolaborasi meningkatkan atau menggunakan bahan bakar terbarukan, yaitu seperti bioetanol dan biodiesel saat event Gaikindo lalu dan kami sudah showing dan trial terkait E85 dan E100," katanya di acara kumparan Green Initiative Conference di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9).
Toyota Fortuner Flexy Fuel yang bisa tenggak bahan bakar bioetanol 100 persen atau E100. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Saya yakin bahwa semua teknologi tujuan kita sama, adalah bagaimana kita mempercepat mengurangi karbon dan netralitas di Indonesia," timpalnya.
Inisiatif ini perusahaan tempuh juga berangkat dari misi Indonesia mengejar utilisasi EBT sebesar 23 persen pada 2025, dan menjadi 31 persen pada 2030. Adapun bioetanol sebagai bahan bakar EBT, bisa jadi solusi yang menawarkan banyak benefit.
Marketing Planning Deputy General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja.
Mulai dari kemandirian energi, potensi pembukaan lapangan kerja baru, hingga kesejahteraan para petani tanaman yang dijadikan bahan baku bioetanol.
ADVERTISEMENT
E85 atau E100 merupakan tingkatan kandungan nabati atau etanol dalam bahan bakar yang lebih tinggi. Saat ini Pertamina baru menyediakan bahan bakar E5, campuran bensin RON 92 dengan etanol sebanyak 5 persen.
SVPTechnology & Innovation Pertamina, Oki Muraza melakukan pengisian secara simbolis bahan bakar Bioethanol pada acara Pengisian Perdana Bioethanol Sorgum Pertamina & Toyota yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang pada Rabu (24/7/2024). Foto: Pertamina
Bioetanol disebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang emisinya mendekati nol persen. Ini karena karbon yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil, karena karbon yang dilepaskan selama proses pembakaran diserap kembali oleh tanaman saat fotosintesis.
Sebelumnya Toyota menguji coba penggunaan bahan bakar bioetanol E100 yang diisi di tangki mobil Kijang Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel. Bioetanol tersebut diproduksi oleh Pertamina dari ampas biomasa batang tanaman sorgum.