Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Di tengah wabah virus corona, Toyota Indonesia tetap meluncurkan new Agya pekan lalu, Kamis (19/3). Mobil yang disebut sebagai hatchback entry level itu mendapat rombakan yang membuatnya lebih sporty.
ADVERTISEMENT
Atas pembaruan tersebut pabrikan tetap memasang target new Agya bisa terjual 2.200 unit tiap bulannya. Angka yang moderat sebenarnya, mengingat sepanjang 2019 rata-rata penjualannya tidak menyentuh 2.100 unit.
Mengacu data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), mobil yang juga masuk segmen Low Cost Green Car (LCGC) itu terkirim 25.082 pada tahun kemarin. Bila dirata-ratakan sebulannya terdistribusi 2.090 unit.
Saat dikonfirmasi lagi, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengaku sulit untuk mengejar target baru tersebut, apalagi saat konsumen sedang waspada terhadap kesehatan, akibat virus corona.
"Berdasarkan situasi terkini, rasanya average penjualan ada di angka 2.000-an unit. Dan harus realistis juga dengan kondisi market terakhir," ujarnya saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Belum lagi harus berbagi pangsa pasar dengan Calya. Makanya sejak MPV tujuh-penumpang termurah Toyota itu meluncur, wholesales Agya langsung anjlok.
Dari total wholesales 45 ribuan pada 2016, turun menjadi 29 ribuan pada 2017 dan 2018. Kemudian terkoreksi lagi 13,7 persen di angka 25 ribuan tahun lalu.
Untuk itu Anton berharap dengan penyegaran yang dilakukan Toyota, paling tidak mampu menggairahkan pasar lagi. Apalagi Agya terbaru sengaja dirombak sedemikian rupa supaya tepat menyasar anak muda, sehingga segmentasinya tidak lagi bersinggungan dengan Calya.
"Kami harapkan mudah-mudahan kondisi market dan juga pencapaian dari pasar bisa menerima new Agya ini," kata Anton.