Toyota Indonesia dan Upaya Perkuat Strategi Multi-pathway Lewat Mobil Hidrogen

12 Februari 2025 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang, Jawa Barat (11/2/2025). Foto: dok. Toyota
zoom-in-whitePerbesar
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang, Jawa Barat (11/2/2025). Foto: dok. Toyota
ADVERTISEMENT
Toyota memulai babak baru dalam penyediaan teknologi rendah emisi karbon di Indonesia lewat peresmian stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling System (HRS) yang lebih canggih dengan kapasitas tekanan hingga 700 bar.
ADVERTISEMENT
Menjadikannya yang pertama sekaligus terbesar di Tanah Air untuk saat ini. HRS terbaru Toyota Indonesia ini merupakan wujud perusahaan mendukung target transisi energi dan capaian Net Zero Emission (NZE) 2060 dari pemerintah.
Presiden Direktur PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) Nandi Juliyanto mengatakan, hidrogen bisa menjadi salah satu solusi untuk dekarbonisasi. Ia menegaskan, setiap teknologi kendaraan berkontribusi kurangi emisi karbon.
"Kehadiran HRS ini menjadi critical step menuju transisi energi guna memperluas utilisasi sumber energi terbarukan. Semua ini merupakan kontribusi nyata Toyota Indonesia untuk mengurangi emisi," kata Nandi di Karawang, Jawa Barat.
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang, Jawa Barat (11/2/2025). Foto: dok. Toyota
Toyota kini menjadi satu-satunya pabrikan di dalam negeri yang mampu menawarkan diversifikasi teknologi elektrifikasi kendaraan saat ini. Mulai dari mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV), hibrida (Hybrid/Plug-in Hybrid Electric Vehicle), dam hidrogen (Fuel Cell Electric Vehicle).
ADVERTISEMENT
"Saat ini (HRS) sudah ada forklift karena untuk industri, sebenarnya kita juga sedang mempersiapkan truk (konversi) FCEV ini. Kalau mobil (hidrogen) nanti ya 2030, edukasi dahulu dan pengalaman beberapa negara itu butuh 5-6 tahun," ujar Nandi.
Nandi menyebutkan, total investasi untuk membangun fasilitas HRS tersebut menelan biaya Rp 35 miliar. Selain infrastruktur, Toyota juga menyiapkan faktor pendukung lainnya seperti pelatihan sumber daya manusia (SDM).
"Hidrogen merepresentasikan salah satu cara mencapai masa depan berkelanjutan, hidrogen adalah salah satu potongan puzzle untuk melengkapi solusi berkelanjutan. Pendekatan holistik ini membantu kita mencapai masa depan yang lebih hijau," timpal Project General Manager Toyota Motor Corporation-Hydrogen Factory, Ryohei Ueda.
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang, Jawa Barat (11/2/2025). Foto: dok. Toyota
Sementara itu, Dirjen EBTKE ESDM Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah Toyota untuk merealisasikan fasilitas HRS. Menurutnya, infrastruktur tersebut bisa digunakan sebagai sarana edukasi ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kementerian ESDM sangat mendukung industri yang berupaya menurunkan emisi. Ini salah satu upaya, langkah luar biasa menghadirkan demonstrasi pembelajaran ke masyarakat bahwa free carbon itu nyata. Bisa dilakukan," paparnya.
"Upaya Toyota sejak 2 tahun lalu mewujudkan apa yang menjadi mimpi bahwa hidrogen itu bisa dipakai di sektor transportasi maupun industri pembangkit listrik. Upaya swasembada energi hidrogen bisa diproduksi di dalam negeri, tak ada impor," pungkas Eniya.