Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Toyota Indonesia: Mobil Hidrogen Potensinya Tinggi, Sumber Energinya Melimpah
18 Februari 2025 9:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) misalnya, beberapa tahun terakhir suka memamerkan sistem FCEV Toyota Mirai generasi pertama di gelaran pameran otomotif maupun pameran edukasi di beberapa institusi Tanah Air.
Hingga yang terbaru meresmikan Hydrogen Refueling System (HRS) di pabriknya di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas tersebut menjadi yang paling canggih dan terbesar di Indonesia secara daya kapasitas isi mencapai tekanan 700 bar.
Sekaligus menjadi bukti keseriusan Toyota berinvestasi hidrogen di Indonesia. Lantas timbul pertanyaan soal niat Toyota seperti ingin menandingi mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) yang tengah naik daun di segmen elektrifikasi.
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Juliyanto menegaskan bahwa Toyota sebagai manufaktur kendaraan terbesar di dunia, memastikan untuk bisa menyediakan berbagai macam pilihan teknologi rendah emisi kepada seluruh konsumennya.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin menyampaikan bahwa no one left behind (tak ada yang tertinggal). Semua orang bisa berperan (menurunkan emisi)," ucap Nandi saat sela acara Carbon Neutrality (CN) Mobility Event oleh Toyota: Beyond Zero Festival di Kemayoran, Jakarta belum lama ini.
Lanjut Nandi, menurut Toyota semua jenis teknologi kendaraan yang ada saat ini, seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV/PHEV), BEV, FCEV, hingga ICE bisa berkontribusi mereduksi emisi karbon lebih cepat tanpa terkecuali.
"Jadi kalau prefer BEV silakan beli, kalau bisanya hybrid silakan beli juga. Tidak ada one single solution (solusi tunggal), semuanya bisa (menurunkan emisi karbon) sesuai kemampuan kondisi masing-masing daerah atau negaranya," sambungnya.
Bahkan, dirinya tak menampik jika suatu saat Toyota Indonesia mampu memproduksi semua jenis mobil elektrifikasi dan mobil konvensional secara bersamaan. Termasuk kendaraan hidrogen itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Mungkin, one day. Makanya kita sekarang coba edukasi (soal pemanfaatan hidrogen) ke masyarakat bahwa ini bisa lho dipakai (untuk kendaraan). Di Jepang sudah mulai sejak 2002," imbuhnya.
"Sekarang mereka baru merambah di kota-kota besar, artinya memang perlu waktu. Bisa diterapkan di Indonesia 2030 mendatang karena kita punya sumber cukup melimpah, pasti bisa," jelas Nandi.
Pihaknya baru-baru ini mendatangkan satu unit Toyota Mirai FCEV generasi ke-2 yang sudah pernah melantai di pameran otomotif seperti GIIAS 2024 dan GJAW 2024 lalu. Juga saat peresmian HRS Toyota di Karawang.
Mirai terbaru pertama kali dipasarkan secara global pada Desember 2020 silam, ubahannya sudah tentu signifikan meliputi eksterior, interior, hingga fitur-fiturnya. Kemudian, aspek teknis juga alami peningkatan seperti daya jelajahnya yang 30 persen lebih baik.
ADVERTISEMENT
Jika awalnya Mirai terdahulu menggunakan hidrogen penuh mampu menempuh jarak 502 kilometer sekali pengisian bahan bakar. Maka pada model terbarunya menjanjikan daya jelajah hingga 647 kilometer dengan emisi berupa air.
Bahkan pada 2021 silam, Toyota Mirai pernah cetak rekor dunia oleh Guinness World Record setelah berhasil melakukan perjalanan hingga menempuh jarak 1.360 kilometer dengan hanya sekali mengisi hidrogen.