Toyota Innova Zenix Produksi Karawang Mulai Diekspor Februari 2023

2 Desember 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi perdana all new Toyota Kijang Innova Zenix  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Produksi perdana all new Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Toyota Kijang Innova Zenix yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dipastikan akan diekspor ke 50 negara tujuan.
ADVERTISEMENT
“Ke 50 negara dan daerah barunya itu (benua) Afrika, tapi kita enggak bisa bilang negaranya mana saja, ya. Kawasannya saja di Afrika,” buka Director Corporate and External PT TMMIN, Bob Azam ketika ditemui di Bandung.
Adapun, kegiatan ekspor Innova hybrid itu baru akan dimulai pada bulan Februari 2023 mendatang. Sama seperti di Indonesia, TMMIN juga mengirim kedua varian hybrid dan non-hybrid ke luar negeri.
“Produksi kita sekarang 50 persen (untuk kebutuhan domestik dan ekspor). Nanti kita lihat demand-nya,” timpal Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono ditemui di tempat yang sama.
Produksi perdana all new Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Warih menjelaskan, ekspor Innova bermesin ganda itu nantinya dilakukan secara bertahap, dimulai dari 13 negara terlebih dahulu. Sementara, kapasitas produksinya 3.000 unit per bulan, komposisinya untuk hybrid masih sekitar 30 hingga 40 persen, sisanya didominasi varian bensin.
ADVERTISEMENT
“3 negara first step, second step itu 3 atau 4 negara, Amerika Selatan, Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Negaranya kita mulai dari Asia, Central and South Amerika, Afrika first step. Nanti second step-nya area Timur Tengah lah April-Mei,” jelas Warih saat sela peluncuran perdana Innova Zenix beberapa waktu lalu.

Kinerja ekspor Toyota Indonesia naik

Toyota rayakan capaian 1 juta unit ekspor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Sementara itu, Bob menambahkan, soal kinerja ekspor TMMIN pada tahun ini tengah mengalami peningkatan sampai 40 persen. Masih didominasi model-model seperti Avanza, Fortuner, dan Innova generasi keenam.
“Mungkin karena recovery (pemulihan) dari yang lalu, ya. Recovery-nya sudah di atas 100 persen, terutama ekspor sudah pulih dengan baik. Kita berharap waktu jadi elektrifikasi posisi kita sebagai eksportir juga naik 60 persen,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap, kendala pasokan seperti chip semikonduktor yang menjadi masalah setiap pabrikan manufaktur kendaraan akan pulih pada tahun depan.
“Macam-macam, ya. Seperti semikonduktor di model middle low mungkin sudah pulih, tapi yang middle up mungkin belum. Bukan cuma semikonduktor aja ya, seperti magnetic steel itu suplainya juga masih terbatas,” tukas Bob.
***