Toyota Kenalkan Konsep Multi-Pathway Cara Tekan Emisi Karbon, Seberapa Efektif?

25 November 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota hadir di pameran kendaraan listrik IEMS 2021. Foto: Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Toyota hadir di pameran kendaraan listrik IEMS 2021. Foto: Toyota
ADVERTISEMENT
Toyota Indonesia ikut ramaikan gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 24—26 November 2021, yang diinisiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
ADVERTISEMENT
Merek asal Jepang ini memboyong tiga model mobil elektrifikasi, mulai dari mobil listrik mmurni Lexus UX 300e, C+pod, dan PRIUS PHEV Bluebird.
President Director PT Toyota-Astra Motor Susumu Matsuda, menyatakan dukungannya kepada Pemerintah dalam pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi dan mengurangi emisi CO2.
Sejalan dengan arah Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa, Climate Change Conference of the Parties - COP 26 Glasgow, UK, maupun Regulasi Pemerintah terkait CO2 Tax.
Toyota hadir di pameran kendaraan listrik IEMS 2021. Foto: Toyota
"Salah satunya dengan penyediaan produk berbasis elektrifikasi dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Konsep multi-pathway Toyota

Terkait dengan cita-cita menuju netral karbon, Toyota Indonesia melakukan pendekatan lewat konsep multi-pathway.
Jadi tak hanya berpaku sama mobil listrik berbasis baterai Battery Electric Vehicle (BEV), tapi juga ybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-In Hybrid Vehicle (PHEV).
ADVERTISEMENT
Bahkan mengembangkan teknologi-teknologi yang rendah emisi seperti, Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-I), Dual VVT-I dan lainnya.
Toyota hadir di pameran kendaraan listrik IEMS 2021. Foto: Toyota
Ini diklaim dapat mendorong demand atau permintaan masyarakat, akan kendaraan elektrifikasi dan membantu mengurangi CO2 secara efektif sedini mungkin.
"Toyota itu basic thinking-nya multi pathway, kita akan introduce semua electric vehicle. Untuk manufacturing side, kita akan mulai pathway itu tahun depan memproduksi hybrid electric vehicle," ucap Presiden Direktur Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono.
Kemudian terkait komponen dan ekosistem, itu bagian yang paling penting. Mengikuti strategi itu, pada saat TMMIN memproduksi HEV 2022, mereka juga mulai merakit baterai di Karawang Plant.
"Kami berharap assembly process baterai ini akan terus dikembangkan ke supply chainnya nanti. Termasuk bagaimana motor listrik dan sebagainya. Step itu akan kita lakukan bersamaan dengan local production HEV kita," ucapnya.
Toyota Corolla Cross Hybrid di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Penurunan karbon

Pertama kali Toyota menjual kendaraan elektrifikasi yaitu Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada
ADVERTISEMENT
2010. Total sampai sekarang, ada 10 model mobil HEV, PHEV, serta BEV.
Dan kini total populasinya sudah mencapai 4.975 unit kendaraan elektrifikasi Toyota yang sudah dipasarkan sejak 2009, kontribusi menurunkan emisi CO2-nya mencapai 300.000 gram untuk per kilometernya.
Penjualan mobil HEV Toyota makin melejit setelah kehadiran Corolla Cross Hybrid. Dalam kurun waktu kurang dari 6 (enam) bulan sejak peluncuran resminya di 2020, berhasil terjual 652 unit.
Bahkan sepanjang 2021 ini, sudah ada total 1.070 unit yang terjual, atau meningkat 64 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain bersiap untuk memproduksi kendaraan hybrid di Indonesia pada 2022 mendatang, Toyota sebelumnya sudah meluncurkan program EV Smart Mobility di Nusa Bali. Ke depannya ini akan dikembangkan ke daerah destinasi wisata, dalam upaya makin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi.
ADVERTISEMENT