Toyota Kuasai Segmen Mobil Hybrid di Indonesia Sepanjang 2023

Deretan mobil hybrid Toyota Indonesia. Foto: dok. Istimewa

Selain menjadi produsen dengan penjualan kendaraan roda empat terbanyak di Indonesia, Toyota juga merajai segmen mobil hybrid selama 2023 lalu. Total penjualan seluruh model jenama asal Jepang itu secara wholesales-pabrik ke diler-sebanyak 336.777 unit dengan pangsa pasar 33,5 persen.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo itu juga merilis hasil penjualan ritel-dari diler ke konsumen-Toyota yang jumlahnya 325.395 unit dengan pangsa pasar sebesar 32,6 persen.

Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, lini hibrida mereka berkontribusi 11,1 persen dari total penjualan sepanjang 2023. Kemudian, ia mengeklaim Toyota menguasai pasar elektrifikasi yang terdiri dari hybrid, PHEV, dan BEV (mobil listrik) sebesar 52,8 persen.

"Jadi kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya (2022), naik 750 persen. Kemudian kalau kita bandingkan dengan total penjualan Toyota tahun lalu, 11,1 persennya adalah elektrifikasi," kata Anton di Jakarta beberapa waktu lalu.

Media test drive Toyota Kijang Innova Hybrid di Jawa Tengah. Foto: Sena Pratama/kumparan

Perolehan tersebut dapat dimaklumi, sebab bila melihat model-model hybrid yang tersedia untuk pasar Indonesia tahun 2023 saja sebagian besar dihuni oleh brand Toyota. Itu belum termasuk dengan sub-brand premium seperti Lexus yang modelnya tidak kalah banyak.

Toyota dan Lexus sudah menjual mobil hybrid secara wholesales dengan total 36.636 unit. Rinciannya Toyota sebanyak 35.418 unit dan Lexus 1.405 unit. Innova Zenix Hybrid jadi model yang paling laris dari Toyota dengan jumlah 27.705 unit, sedangkan Lexus mengandalkan RX350h yang totalnya 813 unit.

Klasemen lima besar mobil hybrid terlaris 2023 mayoritas diisi oleh Toyota, posisi ketiga datang dari kompetitor sesama Jepang yakni Honda CR-V hybrid yang baru meluncur jelang akhir tahun lalu. Serta posisi kelima terdapat brand Lexus, berikut detailnya.

Hasil yang mengesankan tersebut, lanjut Anton, diharapkan mampu menarik perhatian pemerintah agar ikut mendukung industri mobil hybrid di dalam negeri. Tujuan netral karbon yang ingin dicapai juga bisa melalui beragam pilihan teknologi elektrifikasi, tidak hanya mobil listrik melainkan juga hybrid dan PHEV.

"Terakhir bagaimana kita bisa bersama-sama berpikir untuk bagaimana kita tidak hanya meluncurkan BEV, tapi juga bagaimana kita bisa mendapatkan support dari pemerintah berkaitan dengan hybrid termasuk pabrik baterai serta produksi hybrid di Indonesia," jelas Anton.

***