Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal, belum lama ini Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy memastikan pihaknya masih punya beberapa produk baru yang akan meluncur di Tanah Air. Salah satunya adalah model hybrid.
"Kita lagi studi beberapa produk baru yang kita akan launching beberapa bulan ke depan. Masih ada kemungkinan (produk) yang hybrid juga. Kalau untuk Veloz Hybrid, itu belum lah," ucap Anton ditemui di Kemayoran, Jakarta pekan ini.
Salah satu yang paling baru adalah munculnya data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di dokumen resmi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 8 Tahun 2024 yang ditengarai merujuk pada model Toyota Veloz terbaru.
Pada halaman 27, tepatnya kolom merek Toyota terlampir 11 nomenklatur yang di awali dengan kode W100RE, W101RE, dan WE102RE. Paling menarik perhatian adalah nama yang disebutkan terakhir.
ADVERTISEMENT
Jika diamati, W102RE hanya menyematkan dua model yakni W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. Bila boleh menebak, beberapa huruf atau kode bisa saja dimaksudkan untuk Veloz hybrid.
Misalnya, angka 1.5 yang bisa dibaca sebagai kubikasi mesin diusung yaitu 1.500 cc. Kemudian, huruf Q dan singkatan CVT masing-masing menjelaskan tentang varian atau tipe dan jenis transmisi yang digunakan Veloz.
Menanggapi hal tersebut, Anton bilang dokumen terkait tidak serta merta menandakan peluncuran produk terbaru. Bisa saja, lanjutnya, data-data tersebut didaftarkan atau digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Dirinya menambahkan, keinginan untuk menghadirkan teknologi elektrifikasi pada setiap lini produk Toyota harus diimbangi dengan kajian mendalam dan cermat. Ini yang diterapkan perusahaannya ketika sebelum meluncurkan Innova Zenix dan Yaris Cross HEV.
ADVERTISEMENT
"Dahulu hybrid harganya di atas Rp 500 juta, Zenix keluar di sekitar Rp 500 (juta), kemudian Yaris Cross sekitar Rp 400-an (juta). Kita ingin ke depannya kalau bisa ada yang kompetitif lagi, cuma ini butuh banyak persiapan, komunikasi, diskusi dengan prinsipal. Karena ini segmen yang sangat besar di Indonesia, jadi kita harus berhati-hati untuk memilih produk, timing yang tepat," pungkas Anton.
Senada dengan Anton, Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto menegaskan bahwa Toyota berkomitmen menghadirkan teknologi elektrifikasi pada segmen mobil yang lebih luas dan besar secara jumlah penjualan.
“Kalau saya tidak bisa menjawab langsung. Tetapi begini, Toyota ingin menggunakan multi-pathway bisa masuk ke segmen-segmen yang lebih besar, karena intinya untuk mengurangi emisi itu ada semacam teknologi ramah lingkungan untuk bisa dinikmati banyak orang,” katanya ditemui di tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
***