Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Toyota Menatap Masa Depan Lewat Mobil Hidrogen
30 Juli 2018 8:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini terbukti lewat investasi yang mereka gandakan untuk proyek kendaraan hidrogen, seperti yang diberitakan Reuters . Mereka disebut akan membuat desain untuk mobil hidrogen dengan harga yang lebih murah sehingga bisa dipasarkan secara massal.
Saat ini, Toyota sendiri sudah punya Mirai sebagai kendaran bertenaga hidrogen. Mobil ini punya daya tempuh mencapai lebih dari 480 km. Masalahnya adalah harganya yang kurang bersahabat --mulai dijual dengan harga sekitar 58 ribu dolar Amerika Serikat alias hampir Rp 850 juta-- akibat proses produksi yang belm memanfaatkan mesin. Sehingga rencana untuk memproduksi mobil hidrogen dengan harga murah bisa jadi bukti keseriusan mereka menggarap teknologi ini.
"Kami akan mengubah dari produksi terbatas jadi produksi massal dengan mengurangi material mahal sepeti platinum yang digunakan pada komponen FCV, dan membuat sistem yang lebih kompak dan kuat," terang Chief Engineer Mirai Yoshikazu Tanaka.
Pelaksanaan ini diperkirakan akan dilakukan segera untuk model baru Toyota Mirai yang dihadirkan tahun 2020. Selain itu, Toyota juga merencanakan fase perkenalan model kendaraan hidrogen lain untuk SUV, pikap, hingga truk komersial yang akan mulai sekitar tahun 2025 berdasar informasi dari sumber internal.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menggunakan sebanyak mungkin bagian-bagian dari mobil penumpang yang ada dan model lain yang memungkinkan untuk truk fuel cell," sebut Manager of New Bussines Planning for Fuell Cell Project Toyota, Ikuo Ota.
"Jika tidak, kami tidak melihat keuntungan dari melakukan produksi secara massal." Dengan logika, semakin banyak Toyota membuat kendaraan hidrogen, biaya produksi akan semakin rendah dan membuat teknologinya semakin terjangkau bagi konsumen.
Hidrogen sendiri adalah senyawa yang ada dalam jumlah sangat banyak di dunia dan mampu menyimpan energi lebih optimal ketimbang baterai pada bobot yang sama. Toyota melihat hal ini sebagai peluang untuk menghadapi produksi baterai mobil listik yang masih sangat bergantung dengan material-material langka seperti kobalt. Mereka juga optimistis kalau permintaan akan mobil hidrogen akan diterima banyak negara lain termasuk China, yang mulai menggalakkan kendaraan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT