Toyota Terapkan 6 Inisiatif Selaraskan Industri Otomotif dengan Lingkungan

6 Mei 2025 14:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Advisor PT. Toyota Motor Manufactruing Indonesia Jaka Purwanto menjadi pembicara pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Advisor PT. Toyota Motor Manufactruing Indonesia Jaka Purwanto menjadi pembicara pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Keselarasan dengan lingkungan menjadi tantangan penting bagi industri otomotif. Merespons isu lingkungan yang semakin mencuat, Toyota punya Toyota Environment Challenge 2050 dengan inisiatif menghadirkan energi hijau.
ADVERTISEMENT
Advisor PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jaka Purwanto, mengatakan pihaknya punya enam inisiatif terkait energi terbarukan.
"Toyota secara global mempunyai program target yang kita sebut Toyota Environment Challenge 2050. Jadi bagaimana kita berkomitmen untuk merespons isu lingkungan dengan enam inisiatif," kata Jaka di acara kumparan New Energy Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Inisiatif pertama, kata dia, berkaitan dengan produk Toyota yakni mobil. "Bagaimana kita membuat target untuk mempunyai produk-produk yang net zero emission untuk produk vehicle itu tahun 2050," kata dia.
Kedua, berkaitan dengan supply chain. Toyota menetapkan secara global terkait target zero emission ini.
"Jadi bukan hanya proses di internal Toyota saja yang net zero, tapi nanti juga supply chain kami, itu juga kita targetkan untuk net zero di tahun 2050," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ketiga, dilakukan di internal, yakni melalui target net zero emission pada 2035 di pabrik-pabrik Toyota di seluruh dunia.
"Toyota ini membuat target lebih advance," kata dia.
"Dan yang inisiatif yang ketiga ini berkaitan dengan isu-isu climate change," sambungnya.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tinjau mobil hidrogen Toyota Mirai di GJAW 2024. Foto: dok. Toyota
Keempat, ada juga inisiatif terkait isu sustainability. Toyota punya fokus terhadap air agar tidak terjadi krisis.
"Karena prediksinya air itu ke depan akan menjadi kritis juga," kata dia.
Kemudian yang kelima berkaitan dengan re-cycle. Hal ini terkait bagaimana Toyota menuju circular economy yang ideal.
"Saat ini itu praktik-praktik di ekonomi kita masih lebih banyak linear ekonomi. Tapi ke depan bagaimana kita menciptakan circular economy yang berputar gitu. Jadi menguatkan sisi re-cyclingnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, yakni inisiatif memunculkan industri otomotif yang harmoni dengan alam. "Begitu untuk inisiatif dari Toyota untuk merespons isu lingkungan," pungkasnya.