Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun, penjualan tersebut terdiri dari beberapa modelnya saat ini yang masih dipasarkan, yakni Renault Koleos, Climber, Triber, dan yang terbaru yakni Kiger. Sementara itu, Renault Triber menjadi jawara sebagai mobil terlaris.
Sayangnya, berdasarkan keterangan resmi yang kumparan terima, Renault tidak bisa membeberkan angka pasti dari penjualan tahun 2021 itu, lantaran banyaknya pertimbangan dari prinsipal.
Salah satunya yakni masalah kelangkaan chip semikonduktor yang tengah dihadapi oleh Renault. Dampaknya, pada penjualan tahun 2021 ini.
“Bisnis Renault di tahun 2021 diwarnai oleh pandemi dan efek samping nya seperti interupsi produksi karena kelangkaan beberapa komponen penting,” ujar Chief Operating Officer PT MRI, Davy Tulian melalui keterangan resminya.
Kendati demikian, apabila dibandingkan dengan penjualan ritel Renault tahun 2020 dengan periode yang sama, pabrikan asal Prancis itu hanya mampu mencatatkan 330 unit atau naik sebesar 50,6 persen di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Lebih serius di 2022
Untuk tahun 2022 ini, PT MRI berharap Renault bisa mencatat penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Renault juga akan melakukan penambahan jaringan diler di Indonesia dengan target 30 diler.
“Fokus utama Maxindo Renault Indonesia di tahun ini tentunya selain pengembangan jumlah dealer dengan target hampir 30 dealer di seluruh tanah air pada akhir tahun,” ucap Davy.
Selain mengembangkan jaringan diler dan layanan purna jual, Renault juga dipastikan akan menghadirkan varian baru dari Kiger dan model baru, yakni Renault Arkana di akhir tahun 2022 nanti.
“Renault Kiger yang akan menjadi varian teranyar yang segera akan banyak mengaspal di Indonesia. Berbagai varian baru – catat saja, Renault Arkana juga disinyalir akan dihadirkan Maxindo Renault Indonesia di penghujung tahun,” demikian yang tertulis dalam keterangan resmi Renault.
ADVERTISEMENT
Bukan bagian dari Gaikindo lagi
Pada tahun 2021 lalu, Renault sempat menjadi sorotan. Sebab, pabrikan asal Prancis itu tidak memperlihatkan data penjualannya di Gaikindo sejak Februari 2021.
Kejanggalan tersebut nampaknya menunjukkan bahwa Renault sudah tidak menjadi bagian dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo. Alhasil, Renault tak punya kewajiban menyetor data penjualan ke Gaikindo, melainkan langsung ke pemerintah.
"Saat ini Renault sudah bukan anggota Gaikindo lagi," ujar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Bidang Pengembangan Pasar, Jongkie D Sugiarto beberapa waktu lalu.