Truk Daimler Jadi Primadona di Tambang Nikel

15 Desember 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk Mercedes Benz di fasilitas perakitan Wanaherang, Bogor Foto: Dok. Daimler Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Truk Mercedes Benz di fasilitas perakitan Wanaherang, Bogor Foto: Dok. Daimler Indonesia
ADVERTISEMENT
Head of Products and Marketing Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), Faustina, mengungkapkan pasar kendaraan di segmen niaga berangsur membaik. Pun dengan penjualan truk dan bus Daimler.
ADVERTISEMENT
“Sampai akhir tahun 2021 ini kami prediksi market share truk bisa di angka 9 persen, tapi ini untuk truk yang 10 tahun ke atas, ya,” jelas Faustina.
Angka itu, sambung Faustina, meningkat dibanding saat DCVI pertama kali hadir pada 2017. Saat itu, Daimler hanya meraup market share segmen truk sebanyak 1,7 persen.
Meningkatnya market share truk Daimler tersebut, diakibatkan tingginya permintaan truk baru pada segmen tambang dan nikel.
“Untuk kebutuhan tambang, jujur kami sekarang sedang kewalahan memenuhi permintaan, baik itu yang Actros sama Axor. Jadi sekarang ini memang kami rutin terus menanyakan ke prinsipal, ada barang nggak. Bahkan untuk awal tahun depan, untuk truk tambang itu nanti datang sudah tinggal kirim ke konsumen semua,” beber Faustina.
Truk Mercedes-Benz Axor di fasilitas perakitan Wanaherang, Bogor. Foto: Dok. Daimler Indonesia
Bicara soal modelnya, truk model Actros dan Axor dengan jenis 6x4, 6x6, dan 8x4, masih jadi yang paling laris. “Sekarang Axor yang 2528 CH itu juga banyak ke nikel, 6x4 tapi yang 25 sampai 30 ton,” tambah Faustina.
ADVERTISEMENT

Bus cenderung stagnan

Sementara pada segmen bus, market share Daimler memang cenderung stagnan. Ini dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang terjadi serta adanya beberapa kebijakan larangan bepergian ke luar kota yang membuat banyak perusahaan otobus enggan membeli bus baru.
“Kalau bus kami maintain di 2020 saja itu di 46,7 persen untuk yang 10 tahun ke atas. Tahun ini kami harap sih bisa menutup market share di angka yang mirip ya, sekitar 46-47 persen,” ujar Faustina.
Dari segi kontributor, bus Daimler dengan kode OH1526 dan OH1626 masih jadi yang favorit. Disusul dengan OC500RF 2542, OF1623 dan OF917.
4 Bus Baru PO Shantika yang menggunakan sasis Mercedes-Benz OH 1626. Foto: dok. Adi Putro

Wholesales naik

Mengacu data wholesales Gaikindo, pada periode Januari hingga November 2021, jenama komersial asal Jerman itu berhasil membukukan angka distribusi sebanyak 1.353 unit. Angka itu naik hingga 143,8 persen dari 2020 yang hanya 555 unit.
ADVERTISEMENT
Sementara dibanding periode yang sama 2019, capaian itu terkoreksi 30,4 persen dari 1.944 unit. Sayangnya dalam hal penjualan ritel, Daimler justru mengalami penurunan penjualan sebesar 15,9 persen dari 1.786 unit pada 2020 menjadi 1.502 unit pada 2021.
Berikut kontribusi penjualan per model dari Daimler.
Truk
Kokpit bus tingkat Mercedes-Benz dari Laksana. Foto: dok. instagram.com/laksana
Bus
ADVERTISEMENT
***