Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Harga masih menjadi kendala PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam memasarkan Outlander PHEV di Indonesia. Banderolnya yang mencapai Rp 1,289 miliar, tentu membuat konsumen berpikir untuk meminang SUV plug-in hybrid ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, MMKSI sangat berharap pemerintah segera menerbitkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2013 yang mengatur Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Dengan adanya insentif fiskal terhadap mobil elektrifikasi, menurut MMKSI, bisa saja membuat harga Outlander PHEV menjadi lebih terjangkau.
“Sebenarnya, Outlander PHEV itu kalau tanpa PPnBM, bea masuk impor dan Bea Balik Nama (BBN), harganya ada di kisaran Rp 600-700 jutaan,” ujar Deputy Grup Head Planning & Communication PT MMKSI, Intan Vidiasari.
Rinciannya, Intan menjelaskan, PPnBM sebesar 40 persen, Bea masuk impor 12 persen, dan BBN yang saat ini di beberapa wilayah sudah mencapai 12,5 persen.
Laku 50 unit
Mitsubishi Outlander PHEV , yang meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu telah dipesan sebanyak 50 unit.
ADVERTISEMENT
“So, update terakhir kami sudah dapat 50 pemesanan dari konsumen,” ujar Presiden Direktur PT MMKSI, Naoya Nakamura.
Adapun dari 50 pemesanan tersebut, seluruhnya berasal dari konsumen di Jabodetabek. Tiga berlian akan mendistribusikan unit itu secara bertahap mulai November 2019.