Ubahan Honda CBR250RR Fokus ke Mesin, Kompresi Lebih Tinggi

6 Oktober 2022 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test ride Honda CBR250RR di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) Deltamas, Cikarang (5/10). Foto: dok. Astra Honda Motor
zoom-in-whitePerbesar
Test ride Honda CBR250RR di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) Deltamas, Cikarang (5/10). Foto: dok. Astra Honda Motor
ADVERTISEMENT
Selain tampilan, ada aspek pembaruan lainnya dari Honda CBR250RR anyar pada bagian jantung mekanisnya, terkhusus varian SP dan SP Quick Shifter. Alhasil, membuat tenaga motor sport tersebut bertambah dibandingkan dengan model sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno menjelaskan, hal tersebut disebabkan ada beberapa komponen mesin yang direvisi ulang.
“Ya, ini masih menggunakan basis mesin yang tahun 2020. Ubahannya untuk versi 2022 ini, pertama kita menaikkan perbandingan kompresi mesin yang tadinya 12,1 menjadi 12,5, yang diubah bagian silinder head,” terang Endro kepada kumparan di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) Deltamas, Cikarang.
Ia menambahkan, pemapasan pada bagian silinder head membuat ruang bakarnya menjadi lebih pendek sehingga menghasilkan perbandingan kompresi lebih tinggi yang berujung pada peningkatan performa mesinnya.
Honda CBR250RR di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) Deltamas, Cikarang (5/10). Foto: dok. Astra Honda Motor
“Agar semakin optimal, harus didukung dengan suplai bahan bakar yang lebih baik yaitu volumetric efficiency yang diperbaiki ada di bagian noken as atau camshaft yang bagian in atau masuk, di bagian ini sudutnya ada yang berubah,” terang Endro.
ADVERTISEMENT
Rinciannya, pabrikan mengubah sudut bukaan klep yang sebelumnya 5 derajat sebelum titik mati atas (TMA) dan menutup di 30 derajat setelah titik mati bawah (TMB), menjadi 4 derajat sebelum TMA dan menutupnya 34 derajat sebelum TMB.
“Jadi lebih lama durasinya, serta lifter-nya juga lebih tinggi agar bukaan klep makin lebar. Selain itu juga ada perbaikan di bagian intake port-nya untuk masuknya bahan bakar, itu ruangnya dilebarkan yang tadinya di 21,4 menjadi 21,6 dengan demikian menghasilkan power yang tinggi,” pungkas Endro.
Komponen lainnya seperti ring piston yang dibuat lebih minim gesekan dengan dinding silinder dan mengurangi bobot komponen flywheel yang sebelumnya seberat 1,67 kilogram menjadi 1,65 kilogram, menjanjikan kinerja mesin yang semakin ringan.
ADVERTISEMENT
“Kemudian ada juga ubahan pada rasio transmisi dengan penambahan dan pengurangan mata girnya, selanjutnya pada bagian lifter tensioner bertugas ke gate tensioner yang menekan rantai. Tujuannya putaran rantai tetap konstan tidak terlalu kendor atau kencang,” imbuh Endro.
Hasilnya, mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 41,4 dk pada 13.000 rpm dan torsi 25 Nm di 11.000 rpm. Pabrikan mengeklaim, hanya butuh waktu 8,65 detik untuk mencapai jarak 200 meter dan mampu mencapai kecepatan puncak hingga 175 km/jam.
***