Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bagi para pecinta atau kolektor mobil klasik, memiliki sebuah mobil klasik yang sangat langka, tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Populasinya yang sedikit dan belum tentu bisa dimiliki oleh semua orang, bisa dibilang menjadi salah satu alasannya.
Ya, hal itu pula yang rupanya mendasari seorang Irvin Patmadiwiria ketika hendak meminang sebuah Renault 19 Cabriolet yang terparkir di salah satu bengkel temannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Pas saya pertama lihat mobil ini, wah saya tahu ini mobil jarang ada dan cabriolet pula. Saat itu, saya sudah membayangkan tuh, wah kalau naik ini mobil pasti akan banyak orang yang bertanya mobil apa tuh, itu jadi kebanggan tersendiri” tutur Irvin saat ditemui oleh kumparan beberapa waktu lalu.
Irvin yang kala itu mengetahui bahwa populasi Renault 19 Cabriolet hanya ada 1 unit di Indonesia, mengaku langsung melakukan segala upaya untuk merayu sang pemilik agar melepas mobil kesayangannya tersebut.
Hanya saja, meluluhkan hati sang pemilik agar melepas mobil itu, rupanya bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan waktu hingga 2 tahun lamanya bagi Irvin untuk bisa memiliki mobil itu.
“Waktu itu saya selalu bilang sama temen saya itu, tolong kalau mobil ini mau dilepas, kabarin saya dulu. Alhamdulillah, setelah kurang lebih 2 tahun, akhirnya saya dikabari bahwa dia mau melepas mobil ini,” kenang Irvin.
Menurut Irvin, alasan dirinya rela sabar menunggu hingga 2 tahun tersebut, bukan hanya didasari populasinya yang sangat langka saja. Surat-suratnya yang lengkap dan resmi, serta bentuknya yang indah sebagai sebuah sedan cabriolet membuatnya sangat jatuh hati dengan mobil tersebut.
“Nah menariknya, kalau atap cabriolet itu dibuka, itu kan dia atapnya akan masuk semua ke belakang ya. Nah, di penutupnya itu ada semacam dua ‘gundukan’ gitu di bagian atasnya, itu keren banget jadi kaya supercar,” terang pria yang juga hobi balap mobil tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan mobil buruannya tersebut, pekerjaan utama yang harus dilakukan Irvin adalah menghidupkan kembali mesinnya yang telah lama mati. Rusaknya beberapa komponen mesin dan kelistrikan, menjadi salah satu kendala Irvin dalam menghidupkan mesin mobil ini.
Mesin mobil yang awalnya injeksi pun, sempat dirinya ubah menjadi karburator 4barrel, dan kini telah dikembalikan menjadi injeksi dengan menggunakan ECU stand alone.
Penggunaan ECU stand alone, tidak hanya membuat mobil ini bisa kembali menjadi injeksi saja, namun juga sukses membuat performa mobil ini meningkat tajam.
“Sekarang, ini mobil enggak cuma ganteng dan langka saja, tapi juga kencang,” beber Irvin.
Setelah permasalahan pada mesin berhasil diatasi, sektor eksterior pun menjadi langkah restorasi selanjutnya yang Irvin lakukan. Warna Renault 19 Cabriolet yang kala itu berkelir hitam dirinya ubah menjadi warna merah yang merupakan warna favoritnya.
Tidak hanya sekedar mengganti warna cat saja, beberapa bagian eksterior yang sudah tidak layak pun Irvin ganti dengan yang baru dan orisinil, seperti lampu depan dan belakang, bumper dan garnish pada bagian bagasi belakang.
Untuk mendapatkan itu semua, Irvin mengaku harus memesan langsung dari Inggris dan Perancis. Tidak lupa, velg bawaannya pun Irvin ganti dengan velg baru.
Setelah bagian eksterior beres, bagian interior pun tidak luput untuk Irvin restorasi. Jok lama dan dashboard Renault 19 Cabriolet yang sudah tidak layak, Irvin bungkus kembali dengan bahan Alcantara dan kulit Nappa asli.
Ke depannya, Irvin mengaku sedang berencana mengubah gearbox manual Renault 19 Cabriolet tersebut menjadi otomatik. Tujuannya, agar semakin nyaman saat digunakan.
“Kopling mobil ini kan masih model lawas, masih kabel, jadi keras banget. Nah rencana saya sih, kalau ga ubah ke otomatik atau ubah ke model hidrolis transmisi manualnya,” tutup Irvin.
Modifikasi:
Galeri Foto: