Upaya Go-Jek Beri Rasa Aman dan Nyaman buat Penumpangnya

6 Januari 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolaborasi Go-Jek dan Kementerian Perhubungan mengadakan pelatihan safety riding. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi Go-Jek dan Kementerian Perhubungan mengadakan pelatihan safety riding. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, Go-Jek, gelar pelatihan keamanan berkendara (safety riding workshop) kepada para mitra driver mereka. Ini jadi upaya Go-Jek tingkatkan keamanan dan pelayanan buat para penumpangnya.
ADVERTISEMENT
Tak sendirian, kali ini Go-Jek berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pelatihan ini juga bertujuan untuk menghilangkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra driver perempuan, dalam mengendarai motor dengan aman.
Ada kurang lebih 600 mitra GOJEK menerima sosialisasi peraturan lalu lintas, serta berbagai tips berkendara aman. Materinya sendiri sudah dirancang khusus dan disesuaikan, dengan masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh para mitra driver.
Kolaborasi Go-Jek dan Kementerian Perhubungan mengadakan pelatihan safety riding. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi Go-Jek dan Kementerian Perhubungan mengadakan pelatihan safety riding. (Foto: Istimewa)
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia sambut baik kolaborasi dengan Go-Jek, demi memastikan pengendara, terutama mitra driver Go-Jek memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai keselamatan dan keamanan di jalan.
“Jadi baik pengemudi maupun pelanggan dapat sampai tujuan dengan selamat. Kami berharap pelatihan ini bisa menginspirasi lebih banyak pemangku kepentingan di jalanan, untuk lebih sadar akan keamanan dan keselamatannya selama berkendara,” ujar Budi di sela kegiatan pelatihan, Minggu (6/1/2019).
ADVERTISEMENT
Shinto Nugroho, Chief Public Policy and Government Relations Go-Jek menyebut, ini sudah sejak awal jadi komitmen mereka, buat mengedepankan keselamatan dan keamanan mitra driver serta penumpang.
“Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang, terhadap keterampilan mitra Go-Jek dalam mengendarai motor dengan aman. Persepsi itu bisa berpengaruh pada kesempatan memperoleh pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra,” tutur Shinto Nugroho.
Sebelumnya Go-Jek memang sudah punya program pelatihan berkendara bagi semua mitra driver, bersama Rifat Drive Labs (RDL) dan telah menjangkau lebih dari 13 kota.
Selain pelatihan dan menyediakan kanal pelaporan, guna mendapat penanganan darurat apabila terjadi kecelakaan, Go-Jek memfasilitasi komunitas-komunitas yang memiliki dedikasi untuk menjaga keselamatan selama di jalan. Di sini, Go-Jek memiliki tim khusus dan tim ambulans yang siap siaga apabila terdapat laporan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Upaya yang dilakukan itu, disebut berdampak positif terhadap kepuasan penggunanya, seperti dari hasil survey independen Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) 2017 kemarin, 99 persen dari konsumen merasa puas menggunakan layanan Go-Jek. Tak hanya puas, tapi juga merasa nyaman dan aman.