Upaya Mercedes-Benz Ciptakan Mobil yang Anti Kecelakaan

30 Januari 2019 15:25 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz (Foto: Car Advice )
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz (Foto: Car Advice )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keselamatan menjadi isu utama yang jadi pertimbangan pabrikan dalam merancang mobil. Sejumlah fitur keselamatan aktif dan pasif dianggap kurang cukup untuk menciptakan nol kecelakaan di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz, pabrikan asal Jerman saat ini tengah berupaya menciptakan sebuah teknologi, yang memungkinkan cita-cita nol kecelakaan itu terwujud.
“Keselamatan merupakan inti dari DNA Mercedes-Benz dan target kami jelas untuk mencapai nol kecelakaan di jalan raya,” kata Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Mercedes-Benz, Ola Kalennius, seperti dikutip dari Motoring, Rabu (30/1). Kalennius membeberkan bahwa proyek tersebut tengah berjalan dengan nama Experimental Safety Vehicle (ESF).
Mobil otonom Uber kecelakaan di Tempe, Arizona. (Foto: Courtesy FRESCO NEWS/Mark Beach/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil otonom Uber kecelakaan di Tempe, Arizona. (Foto: Courtesy FRESCO NEWS/Mark Beach/Handout via REUTERS)
Kalennius menjelaskan, ESF ini merupakan peningkatan dari teknologi otonom dan pencegahan terjadinya tabrakan. Harapannya, mobil memiliki sistem perlindungan yang dirancang untuk menekan terjadinya cedera pada manusia akibat kecelakaan.
“Teknologi otonom dan asisten mengemudi yang canggih untuk memungkan mereduksi insiden kecelakaan. Sebab, kecelakaan mayoritas disebabkan karena kesalahaan manusia,” paparnya.
ADVERTISEMENT
ESF beroperasi dengan sokongan sistem kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Dengan dua itu, segala data soal lingkungan jalan, pola pengemudi dipelajari untuk menciptakan sebuah sistem otonom yang aman.
“Suatu saat nanti, saya yakin kita akan memiliki sopir robot,” kata Kalennius.
Ia pun mengamini teknologi memiliki biaya yang cukup tinggi. Penerapannya tentu hanya untuk beberapa kalangan terbatas dan di kota-kota besar.
“Seberapa besar kita bisa meningkatkan skalanya sehingga bisa mereduksi biaya (itu yang menjadi tantangan),” paparnya.
Lantas, apakah Anda setuju bila hadirnya mobil tanpa sopir ini bisa merealiasikan target nol kecelakaan di jalan? Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar.