Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil membukukan kenaikan ekspor mobil Completely Built Up (CBU) sampai 3 persen, sepanjang Januari-Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan TMMIN, mereka berhasil mengapalkan total 178.500 unit sepanjang tahun ini. Sementara pada 2018 lalu periode yang sama hanya berjumlah 173.600 unit.
Tak dipungkiri, kalau kondisi perekonomian negara tujuan yang saat ini masih belum menjanjikan, menjadi faktor penentu pertumbuhan ekspor Toyota.
"Kami terus berupaya agar catatan ekspor tetap positif antara lain dengan cara melakukan studi-studi komprehensif untuk dapat menjajaki daerah tujuan ekspor baru serta mengembangkan variasi produk ekspor yang beragam,” ucap Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jumat (29/11).
Ekspor CKD
Tak hanya CBU, Toyota dan juga Daihatsu mengekspor mobilnya dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) sebanyak 38.300 unit. Kemudian untuk mesin bensin sebanyak 96.800 unit, dan mesin etanol sebanyak 7.400 unit.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi dengan lebih dari 81 juta buah komponen kendaraan, yang dikapalkan dalam periode sepuluh bulan sepanjang tahun ini. Tercatat sebanyak lebih dari 80 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Kepulauan Karibia menjadi destinasi ekspor produk bermerek Toyota.
Setidaknya ada 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) bermerek Toyota, yang produksinya dilakukan di fasilitas TMMIN dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM), seperti Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya dan Townace/Liteace.
Apresiasi
Iya, atas upayanya terus menjadi investor dan eksportir otomotif, TMMIN berhasil menerima penghargaan dari Bank Indonesia untuk kategori Pengelola Utang Luar Negeri Terbaik.
Tak hanya itu, Toyota juga dianggap konsisten mematuhi pelaksaan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan. Apalagi didukung dengan penerapan secara konsisten lindung nilai, terhadap pinjaman luar negeri yang diperoleh, sehingga tidak mengganggu stabilitas devisa.
ADVERTISEMENT
Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada Presiden Direktur TMMIN dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019, Kamis 28 November 2019 di Jakarta.
“Apresiasi ini jadi sebuah pemicu kami buat bisa memberikan sumbangsih lebih banyak lagi,” ucap Warih.