Upaya UD Trucks Minimalisir Kecelakaan Akibat Kelalaian Sopir Truk

6 Maret 2020 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UD Trucks Quester Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
UD Trucks Quester Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan aturan truk bebas Over Dimension Over Loading (ODOL) akan berlaku 1 Januari 2023. Maka dari itu, truk 'obesitas' masih bisa mengaspal hingga 31 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Artinya ancaman kecelakaan akibat truk kelebihan muatan atau kelalaian sopir masih menghantui para pengguna jalan.
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
Namun guna meminimalisir hal tersebut, UD Trucks ternyata sudah menerapkan sistem monitoring terhadap perusahaan maupun pengemudi yang bersangkutan.
Chief Executive Astra UD Trucks, Winarto Martono menjelaskan, sebelum truk dipindahtangankan, seluruh driver mendapat pelatihan khusus.
"Jadi kami setiap penjualan harus dilengkapi dengan training driver, semua akan dikumpulkan mendapat pelatihan mengemudi yang benar, eco drive, keselamatan, sampai cara merawat yang ringan," ujar Winarto kepada kumparan, di Jakarta, Kamis (5/3).
UD Trucks Quester Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Ditambah edukasi hidup sehat dan sebagainya supaya tujuannya tambah pintar lebih safe, maka mereka tidak akan ugal-ugalan di jalan sehingga menciptakan zero accident," lanjut Win, sapaan akrabnya.
Tak cuma diawal, setiap pergerakan atau cara mengemudi setiap driver juga bisa dipantau kata Win. Sehingga perusahaan dapat memantau pengemudinya.
ADVERTISEMENT
Jadi ada semacam sistem pemandu yang disebut Nenpi Coach. Isinya berupa panduan cara meningkatkan efisiensi bahan bakar maupun gaya mengemudi driver pada layar multi information display (MID).
UD Trucks Quester Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sistem tersebut diintegrasikan dengan UD Information Service (UDIS), semacam server yang akan menerima data dari truk, kemudian dikonversikan menjadi laporan efektivitas si pengemudi.
"Keunggulan produk ini sistem bisa merekam semua kejadian apa pun yang terjadi di truk dengan telematik. Report-nya bisa langsung di-print, jadi bisa ketahuan driver mana yang pintar dan tidak," sambungnya.
UD Trucks di GIIAS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Truk yang bisa tenggak B30
Saat ini dalam portofolio UD Trucks, memiliki dua model yang siap diniagakan. Truk tersebut meliputi Quester (heavy duty) dan Kuzer (light duty).
Dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020, UD Trucks memamerkan dua model tadi dengan sejumlah pembaruan, umumnya untuk meningkatkan aspek keselamatan dan mampu menenggak bahan bakar B30, meliputi:
ADVERTISEMENT
UD Trucks Quester Foto: dok. Astra UD Trucks
"Produk kami lebih safety, telah uji cracking, pengemudi kami enggak ada lecet sama sekali. Sekaligus ini truk pertama yang lolos pengujian B30," kata Win.
Atas keunggulan itu, UD Trucks menargetkan hingga 30 unit bisa dijual selama pameran GIICOMVEC berlangsung hingga 8 Maret 2020.