Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Usia Pakai Baterai Honda PCX Listrik Hanya 2 Tahun
31 Januari 2019 22:03 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
PT Astra Honda Motor (AHM) memulai 2019 dengan memperkenalkan PCX Listrik. Sayangnya, motor listrik Jepang pertama itu belum bisa dibeli oleh konsumen ritel dan AHM baru mengalokasikannya ke perusahaan-perusahaan dengan skema sewa.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, AHM mengamini bahwa dari sisi harga --mengingat belum ada insentif pemerintah-- harga Honda PCX Listrik belum terjangkau. Di sisi lain, pabrikan berlambang sayap mengepak itu masih perlu masukan untuk pengembangan motor listrik ke depan.
Baterai yang menjadi komponen inti Honda PCX Listrik pun menjadi isu utama. Baterai berbasis lithium-ion yang masing-masing berkapasitas 50,4 V/20,8 Ah, itu punya usia masa pakai yang terbilang pendek, yakni dua tahun.
Bahkan, Makoto Mitsukawa, dari divisi R&D Honda Jepang mengatakan bahwa usianya bisa saja lebih pendek karena bagaimanapun sangat dipengaruhi oleh gaya berkendara.
“Salah satu karakter baterai lithium-ion adalah lama waktu pemakaiannya itu tergantung dari pada cara pakai konsumen. Buat baterai yang saat ini masa jaminannya adalah 2 tahun, dan bila digunakan dengan cara apik seharusnya usianya bisa sampai 2 tahun itu,” kata Makoto saat ditemui di acara peluncuran Honda PCX Listrik di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/1).
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya, menjamin bahwa ongkos pemeliharaan dan penggantian komponen ditanggung sepenuhnya oleh mereka. Sehingga, perusahaan penyewa hanya cukup membayar tagihan Rp 2 juta per bulan.
Limbah Baterai
Sementara soal limbah baterai, AHM akan bekerjasama dengan pihak ketiga. Karena belum ada mitra lokal yang bisa mengolah limbah tersebut, AHM pun akan berkolaborasi dengan perusahaan asing.
“Jadi ada perusahaan lain yang tersertifikasi untuk mengelola baterai. Jadi alurnya sendiri, kami mengumpulkan dari jaringan kami, lalu kembali ke AHM, dan nanti melalui pihak ketiga kami yang akan membantu masalah di waste management-nya,” ujar Thomas.