Viral Kasus Penipuan Oknum Sales Honda di Dalam Diler, Begini Tanggapan HPM

7 Maret 2022 6:52 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Honda Foto: REUTERS/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
Logo Honda Foto: REUTERS/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
Jagat media sosial diramaikan dengan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oknum sales Honda di kawasan MT Haryono, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut bermula saat korban berinisial YS hendak melakukan pembelian 1 unit Honda Brio Satya tipe E CVT melalui oknum sales bernama Ruhan. Keduanya memutuskan bertemu di diler Honda MT Haryono pada Minggu 6 Februari 2022.
"Jadi jam 10 pagi tanggal 6 Februari lalu itu hari Minggu saya datang ke showroom MT Haryono. Saya datang, dia Ruhan nyambut saya dari dalam memperkenalkan dirinya. Jadi sampai saat itu saya masih mikir ini benar sales karena saya dan dia ketemuan di dalam diler, dia pakai seragam, atribut lengkap juga. Mungkin kalau dia ke rumah atau ketemuan di jalan iya bisa saja saya khawatir dia nipu," jelas YS kepada kumparanOTO, Minggu (6/3/2022).
Di dalam diler tersebut, YS diajak melihat beberapa contoh unit dari Honda Brio yang ada. Korban pun melakukan negosiasi dan menanyakan terkait diskon atau promo yang ada.
Diler Honda Nusantara MT Haryono Foto: Alfons Hartanto/kumparan
Dari hasil negosiasi tersebut, YS berencana melakukan pembelian unit secara tunai dan dijanjikan mendapatkan potongan diskon Rp 10 juta dari harga mobil normal Rp 184,9 juta. Sayangnya, dikarenakan saat itu kondisi kasir sedang tutup, korban diminta melakukan transfer uang tanda jadi atau booking fee ke rekening rekan oknum sales yang disebutnya merupakan SPV sales berinisial DA.
ADVERTISEMENT
Proses transfer ke rekening pribadi tersebut, diklaim sang oknum sales agar proses pengajuan unit dan transaksi pembelian bisa dipercepat.
"Saat itu kan ada si Ruhan itu, terus orang yang katanya SPV salesnya Ruhan si DA, dan 1 lagi kayanya sales lain juga. Dan saat itu memang sepi dilernya lalu kasirnya tutup dan memang saya lihat juga tutup jadi bukan saya bodoh percaya karena orang itu bilang kasirnya tutup atau kasirnya istirahat, memang benar-benar tutup. Jadi ya saya percaya, dan transfernya juga bukan ke dia kan tapi ke oknum lain yang katanya supervisor salesnya dia itu," terang YS.
Kasus Penipuan Oknum Sales Honda MT Haryono. Foto: Dok. Istimewa
Setelah proses transfer uang tanda jadi senilai Rp 10 juta, sang oknum sales langsung membuat surat pemesanan kendaraan atau SPK sebagai bukti transaksi atau bukti pemesanan kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Saya saat itu enggak mikir ini orang nipu, karena suratnya dibuat di dalam diler, orangnya juga pakai id card. Jadi ya saya sebagai orang awam mana nyangka kalau orang itu nipu," bebernya.
Dari proses transaksi tersebut, selang beberapa hari berikutnya YS pun diminta oleh oknum sales tersebut untuk mengirimkan uang muka atau down payment senilai Rp 37 juta. Lagi-lagi oknum sales tersebut meminta YS untuk mengirimkan uang ke rekening pribadi yang disebut Ruhan sebagai SPV Sparepart berinisial DY.
"Seninnya itu dia minta untuk transfer uang DP Rp 37 juta untuk biaya sparepart karena saya minta upgrade dari tipe E ke RS, dan untuk mengurus samsat katanya karena saya request pelat nomor juga. Kenapa saya percaya transfer ke situ, karena ya saya sudah yakin sebelumnya kan sudah ketemu di diler langsung," kata YS.
Kasus Penipuan Oknum Sales Honda MT Haryono. Foto: Dok. Istimewa
Setelah melakukan transfer, YS pun dikirimkan bukti kuitansi pembayaran dari oknum sales tersebut. Bila melihat bukti kuitansi yang diberikan, memang terlihat sangat mirip dengan kuitansi asli, apalagi terdapat cap diler Honda pada bagian bawahnya.
ADVERTISEMENT

Awal terbongkar

Permainan oknum sales itu terbongkar manakala YS melakukan transfer sisa pelunasan kendaraan ke rekening resmi diler.
"Jadi Rabunya itu setelah saya transfer sisa pembayaran Rp 134 juta saya kontak dan telepon itu si Ruhan tapi mati nomornya, tidak respons. Akhirnya saya telepon Honda MT Haryono dan dihubungkan ke sales lain inisial HNI. Dari situ saya crosscheck dan mengirimkan bukti-bukti transaksi saya sama si oknum Ruhan, akhirnya ya sudah besoknya Kamisnya saya memutuskan ke sana (diler)," ucap YS.
Kasus Penipuan Oknum Sales Honda MT Haryono. Foto: Dok. Istimewa
Dari pertemuan di diler Honda MT Haryono itu, YS diinformasikan kalau oknum sales bernama Ruhan merupakan junior sales dan masih dalam tahap training. Lebih lanjut, pihak Honda MT Haryono juga menjelaskan bahwa SPK yang dibuat oknum sales tersebut adalah palsu, termasuk dengan cap yang digunakan.
ADVERTISEMENT
"Mereka juga bilang kalau id card dan kartu nama yang si Ruhan pakai itu tidak resmi tapi cetak sendiri dia si Ruhan, ya saya kan mana paham soal begituan. Pikirnya saya sebagai orang awam, karena itu prosesnya di diler langsung, pakai seragam dan id card lengkap juga, lalu mengeluarkan surat SPK nya juga di dalam diler langsung, ya nggak mikir kalau itu palsu atau mau nipu," ucap YS.
Setelah pertemuan itu, diler menjanjikan akan melakukan pengembalian uang pelunasan senilai Rp 134 juta yang memang benar masuk ke dalam rekening diler. Pihak diler menjanjikan proses pengembalian uang akan memakan waktu sekitar 21 hari kerja atau tanggal 18 Maret 2022.
Korban YS pun sudah membawa kasus penipuan ini ke Polres Jakarta Selatan dan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional). Saat ini, laporannya pun masih diproses oleh kedua lembaga itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang bisa saya laporkan hanya si Ruhan itu, karena dia yang nipu dan bawa kabur tanda jadi dan DP-nya. Kalau sisa pelunasan itu kan masuk ke rekening diler, dan itu aman karena bakal dikembalikan," ujar YS.
Kasus Penipuan Oknum Sales Honda MT Haryono. Foto: Dok. Istimewa
Lebih lanjut, YS berharap agar Ruhan bisa segera tertangkap serta pihak diler maupun Honda bisa bertanggung jawab dan mengantisipasi adanya kasus kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.
"Harapan saya sih semoga kasus kaya gini jangan ada lagi, harusnya diler itu kan bisa mengawasi atau mengetahui permainan oknumnya. Karena ini dilakukan di dalam diler langsung bukan di luar, dan ada si DA juga yang mengetahui proses tersebut," tutupnya.

Tanggapan Honda Prospect Motor

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, hanya memberikan jawaban yang normatif.
ADVERTISEMENT
"Kami pasti selalu berusaha agar setiap konsumen selalu mendapatkan layanan terbaik dari dealer. Jika terjadi kasus seperti ini, tentu kami akan melakukan komunikasi dengan diler untuk menyelesaikan masalahnya," kata Billy kepada kumparanOTO, Minggu (6/3).
Diler Honda Nusantara MT Haryono Foto: Alfons Hartanto/kumparan
Lebih lanjut, Billy juga mengatakan konsumen bisa menghubungi call center masing-masing diler atau call center Honda Prospect Motor.
"Setiap dealer mempunyai call center untuk melayani konsumen. Selain itu, konsumen juga dapat menghubungi call center Honda melalui Honda Customer Care di 0-800-14-46632. Setiap laporan yang masuk, selalu akan ditanggapi," tambah Billy.
Billy mengimbau kepada calon konsumen agar menghindari proses transaksi atau transfer uang kepada para individu sales. Ini guna menghindari agar kasus serupa tidak terjadi.
"Seperti yang tertulis di SPK, bahwa setiap proses transaksi harus dipastikan ditransfer ke rekening diler sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak2 yang tidak bertanggung jawab walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya atau rekening pribadi lainnya," tutup Billy.
ADVERTISEMENT
***