Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Viral Mobil Bayar Tol Tanpa Berhenti Sambil Ngebut, Ini Penjelasannya
ADVERTISEMENT
Belum lama ini viral di media sosial potongan video yang memperlihatkan mobil bayar tol tanpa berhenti , dan palangnya langsung terbuka sendiri. Anehnya laju mobil cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Biasanya mobil berhenti dulu, kemudian pengemudi melakukan tapping uang elektronik, baru palang terbuka otomatis. Manakala pakai On Board Unit (OBU), laju mobil disarankan pelan hingga 10 km/jam, untuk jeda waktu pembacaan sensor.
Lalu kenapa bisa bayar tol tanpa berhenti, yang kecenderungannya malah dalam kecepatan tinggi, tapi tidak sampai menabrak palang gerbang tol?
Fakta bayar tol tanpa henti dalam rangka uji coba 2017 lalu
Usut punya usut, video tersebut dalam rangka uji coba bayar tol nirsentuh menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
Lokasinya di tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda, Surabaya, yang dikelola PT Citra Margatama Surabaya, anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
"Video tersebut dilakukan di salah satu anak usaha CMNP di Tol Waru-Juanda tahun 2017, waktu kami uji coba SLFF (Single Lane Free Flow) system dengan RFID," terang Humas PT CMNP Annisa Indrayanti kepada kumparan belum lama ini.
Dijelaskan Annisa, konsepnya hampir mirip dengan Multi Lane Free Flow (MLFF), yang bakal diterapkan di beberapa ruas tol tahun depan. Intinya bayar tol tanpa buka kaca juga tak perlu berhenti.
ADVERTISEMENT
"Yang membedakan di SLFF masih ada barrier atau palang di gerbang, dan itu hanya uji coba, belum diterapkan di tol CMNP Group," terangnya.
Sementara itu mengutip keterangan resmi Jasa Marga, RFID yang dimaksud berupa stiker yang terkoneksi dengan aplikasi. Kerjanya dibantu source of fund berbasis voucher elektronik.
Salah satu penyedia perangkat lunak tersebut adalah Flo. Flo harus diisi dulu sejumlah dana yang digunakan untuk membayar tol. Mekanismenya melalui pembelian voucher elektronik di LinkAja.
Setelah terisi saldo, tempelkan stiker RFID pada mika lampu depan, kemudian koneksikan dengan aplikasi Flo, dan sistem telah siap digunakan penggunanya. Namun lewat gerbang tol bertanda khusus.
Sehingga secara garis besar, teknologinya beda dengan MLFF nanti yang pakai satelit (Global Navigation Satellite System).
ADVERTISEMENT
Sayangnya Jasa Marga belum menyediakannya untuk masyarakat umum. Uji cobanya masih terbatas untuk memastikan kesiapan teknologi dan produk dapat berjalan lancar.
Namun demikian penggunanya tetap diwajibkan tidak ngebut ketika lewat gerbang tol khusus ini. Maksimal 30 km/jam untuk alasan keamanan.