Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Garansi mobil merupakan hal penting bagi konsumen. Ini merupakan bentuk komitmen produsen untuk memperbaiki hingga mengganti barang atau produk mengalami kerusakan atau masalah selama masa garansi.
ADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Auto2000 Cibiru, Muslim Djamil mengatakan, garansi mobil baru bisa hangus disebabkan beberapa hal. Garansi ini penting bagi konsumen untuk memberikan perlindungan perihal kualitas kendaraan.
“Memang, banyak orang itu masih kurang sadar terhadap garansi. Kalau sudah terkena kerusakan dan tidak di-cover warranty akibat kesalahannya, bingung harus menanggung biaya yang besar. Maka dari itu, harus diperhatikan baik-baik,” katanya saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Muslim ini pun memberikan beberapa hal, yang bisa membuat garansi mobil baru jadi hangus.
1. Tidak Melakukan Perawatan Berkala Sesuai Rekomendasi Pabrikan
Hal pertama yang sering disepelekan pemilik adalah, tidak melakukan perawatan berkala sesuai rekomendasi pabrikan. Contohnya, tidak melakukan servis 1.000 kilometer pertama atau satu bulan setelah serah terima kendaraan dari diler.
ADVERTISEMENT
“Secara prinsip, kalau tidak melakukan servis 1.000 kilometer, itu bisa menghanguskan garansi. Sebab, ini merupakan salah satu langkah awal pabrikan, untuk mengecek, apakah mobil ada permasalahan atau tidak selama satu bulan dipakai, melakukan validasilah istilahnya,” jelasnya.
Pada servis pertama ini, mekanik akan melakukan pengecekan fungsi pedal, roda, ban, drive shaft, sistem suspensi, kemudi, oli transmisi, power steering, pengereman, timing belt, filter udara, cairan coolant hingga penggantian oli mesin. Setelahnya, mobil akan masuk ke tahap uji tes jalan. Semuanya pun bebas biaya alias gratis.
“Kalau pemiliknya ternyata telat, gitu ya di 1.500 kilometer ternyata, itu nanti kita cek dulu kenapa bisa sampai telatnya, nanti dibantu untuk klaim garansi. Kalau sudah melebihi itu, misal di 2.000 km, tentu agak sulit dan bisa ditolak. Makanya, ini harus benar-benar dilihat jadwalnya,” terangnya.
ADVERTISEMENT
2. Modifikasi pada Komponen Elektrikal dan Mesin
Kedua, garansi bisa hangus kalau pemilik mobil melakukan modifikasi pada komponen elektrikal dan mesin. Misal, melakukan modifikasi sistem audio, penerangan, hingga melakukan ubahan pada mesin kendaraan.
“Ini yang sering sekali saya temui. Modifikasi audio dan lampu-lampu, bisa menyebabkan sistem elektrikalnya rusak, kalau tidak sesuai dengan standar. Mengganti head unit dari single DIN menjadi double DIN, itu kalau kerusakan juga tidak ditanggung sama garansi,” ucapnya.
3. Mobil Tidak Menggunakan Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi Pabrikan
Kemudian tidak menggunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik juga bisa mengugurkan garansi. Ini penting sebab kaitannya erat dengan performa mesin mobil.
“Kalau mau pakai bahan bakar di bawah RON 92, boleh kalau memang urgent. Sebab, kita bisa mengetahui pemilik mobil menggunakan bahan bakar jenis apa, dari alat scanning yang kita miliki. Nanti ketahuan performanya apa, bahan bakarnya apa. Jadi tidak bisa mengelak,” kata Muslim.
ADVERTISEMENT
4. Kerusakan Akibat Kelalaian Pemilik
Kerusakan pada kendaraan yang terjadi akibat pemiliknya lalai juga tak ditanggung oleh garansi. Misal diajak menerjang banjir, cat terkena zat kimia yang tidak disengaja atau penyok karena kelalaian. Ini sudah tercantum pada setiap buku pedoman kepemilikan.
“Umumnya, mereka mengira komponen mobil yang rusak karena kecelakaan atau penggunaan yang asal seperti itu, bisa diajukan klaim garansi. Padahal tidak bisa karena langsung gugur garansi. Kecuali, kesalahan dari pabrik, itu kan biasanya ada program recall,” ucapnya.
5. Menggunakan Mobil Tidak Sesuai Spesifikasi
Terakhir, garansi mobil baru bisa hilang kalau pemilik menggunakan mobil diluar batas bobot, kapasitas, atau kecepatan. Sebab, hal ini sudah dilarang dari awal oleh pabrikan dan tercantum dalam buku pemilik.
ADVERTISEMENT
“Pengalihan fungsi kendaraan enggak sesuai standar pabrikan itu bisa menghanguskan garansi resmi. Atau menggunakan mobil enggak sesuai medannya. Misal, mobil Toyota Agya dipakai off road terus rusak, kalau di sini kadang sering tuh, itu enggak ditanggung garansi,” pungkasnya.